BERITABETA.COM, Masohi — Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Subhan Nur Patta mengapresiasi langkah cepat Bupati Malteng Zulkarnain Awat Amir dalam menangani konflik warga Sawai-Rumaholat di Kecamatan Seram Utara (Serut).

Apresiasi ini disampaikan menyusul gerak cepat Bupati Malteng Zulkarnain Awat Amir saat berkunjung langsung ke Desa Sawai sebagai langkah tepat untuk meredam potensi konflik pada Kamis (3/4/2025).

"Bupati Malteng menyerukan agar masyarakat tetap menjaga perdamaian. Langkah cepat bupati ini patut diapresiasi," ucap Subhan Nur Patta saat dihubungi beritabeta.com melalui pesan WhatsApp.

Subhan mengajak masyarakat kedua negeri yang berkonflik agar bisa menahan diri dan tidak terprovokasi pada isu-isu yang dapat memperkeruh kondisi.

"Jangan termakan isu-isu yang dapat memecah belah dan merusak keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat," ajaknya.

Anggota DPRD Malteng dua periode ini mengungkapkan, pasca insiden tersebut, aparat keamanan sudah bergerak dan meminta masyarakat untuk menyerahkan persoalan ini kepada pihak berwajib.

Untuk itu, dia menghimbau kepada seluruh masyarakat Maluku Tengah untuk tetap menjaga persaudaraan dan kekeluargaan.

"Mari terus hidupkan hubungan pela gandong dan hidup orang basudara sebagai indntitas adat budaya orang bausdara yang ada di Maluku, terkhusus Maluku Tengah," ungkapnya.

Sebelumnya, Dua kelompok masyarakat di Desa Sawai dan Rumaholat, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) terlibat bentrok pada Kamis (3/4/2025).

Salah satu warga Desa Sawai berinisial 'A' saat dihubungi beritabeta.com melalui telepon selulernya membenarkan kejadian tersebut.

Sumber ini mengungkapkan, akibat insiden ini ada yang mengalami luka-luka, bahkan informasinya salah satu anggota polisi meninggal dunia akibat bentrok ini.

"Benar, ada bentrok dan informasinya sudah ada yang luka-luka," ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Maluku Tengah (Malteng) Zulkarnain Awat Amir dikonfirmasi secara terpisah melalui telepon selulernya mengatakan bahwa dia beraama Kapolres Malteng AKBP Hardi Meladi Kadir dan Dandim 1502/Masohi Letkol Czi. M. Yusuf Aksa menuju ke lokasi konflik.

Karena itu, Zulkarnain mengungkapkan, penyebab bentrok kedua kelompok masyarakat di Pulau Seram ini belum diketahui pasti.

"Informasi penyebab kedua kelompok masyarakat ini bentrok secara detail belum kami ketahui," ungkap Zulkarnain Awat Amir.

Kendati demikian, dia menghimbau kepada kedua kelompok masyarakat untuk tetap menahan diri dan tidak saling menyerang.

Hingga berita ini dipublis, belum ada informasi pasti penyebab bentrok dan jumlah korban yang luka-luka maupun meninggal akibat insiden tersebut. (*)

Pewarta : Edha Sanaky