Kinerja Mentereng, Bank Maluku - Malut Kembali Raih Predikat Sangat Bagus
Kemitraan yang telah dijalin menghasilkan efisiensi dalam proses pembayaran pajak kendaraan, sekaligus menggalakkan penggunaan teknologi modern.
Dalam hal ini, Bank Maluku Malut memperkenalkan alat digitalisasi MPOS (Mobile Point of Sales) yang memiliki kapabilitas menerima berbagai bentuk pembayaran nontunai. sistem pembayaran Samsat secara non tunai akan diimplementasikan juga pada seluruh loket/ gerai Samsat yang ada di wilayah Maluku dan Maluku Utara.
Berkat kinerja keuangan utama yang sangat baik itu, Bank Maluku Malut mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Auditor eksternal selama tiga tahun berturutturut.
Selain itu, menurut penilaian kesehatan bank berdasarkan pedoman OJK, pada bulan Desember 2022, Bank Maluku Malut juga berhasil meraih peringkat komposit 2. Hal ini men cerminkan bahwa kondisi bank secara keseluruhan berada dalam keadaan yang sehat, mengalami peningkatan dari peringkat sebelumnya yaitu komposit 3 (cukup sehat).
Hingga triwulan I 2023, Bank Maluku Malut menyalurkan kredit Rp5,18 triliun. Penyaluran kredit ini turut mendongkrak pendapatan bunga 1,72% hingga mencapai Rp229,32 miliar. Pada periode yang sama, total DPK mencapai Rp7,21 triliun.
Dari sisi efisiensi bank ini mampu menjaga rasio BO/PO diposisi 74.97%, sedangkan untuk net interest margin (NIM) cukup tinggi yaitu 6,31%.
Bank Malut membukukan total laba Rp49,21 miliar. Tingkat pengembalian bank ini terhadap pemegang saham juga cukup tinggi tercermin dari return on equity (ROE) yang mencapai 12,47%, jauh lebih tinggi dari ratarata bank umum di periode yang sama.
Dengan predikat ‘Sangat Bagus’ yang diraih dalam Rating 106 Bank Versi Infobank 2023, Bank Maluku Malut semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pelaku utama di industri perbankan Indonesia.
Syahrisal menambahkan, prestasi ini juga memberikan inspirasi bagi bank - bank lainnya khususnya BPD yang berada di Indonesia Timur dalam upaya menghadirkan kinerja dan layanan yang unggul bagi masyarakat dan pemangku kepentingan.
“Bank Maluku - Malut dinilai cukup mampu menghadapi pengaruh negative yang signifikan dari perubahan kondisi dan faktor eksternal lainnya,” tutupnya (*)
Editor : Redaksi