BERITABETA.COM, Masohi – Pengurus Daerah Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (PD-KKST) Maluku Tengah (Malteng) menyematkan symbol adat masyarakat Sulawessi Tenggara  berupa Kampurui kepada Bupati Malteng Zulkarnain Awat Amir.

Penyematan symbol adat ini dilakukan saat pelantikan dan pengukuhan Pengrus KKST Malteng serta Rapat Kerja Dewan di Baileo Soekarno Masohi pada Rabu (02/07/2025).

Menerima kehormatan itu, Bupati Malteng menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan Lembaga Adat Kesultanan Buton.

“Atas kehormatan yang sangat besar kepada saya,  melalui pemberian Kampurui, yang saya kenakan di kepala ini, dengan penuh rasa hormat dan kebanggaan, saya ucapkan banyak terima kasih," ungkap Zulkarnain.

Bupati mengaku, pemberian Kampurui ini bukan hanya simbol budaya, tetapi juga lambang penghormatan, persaudaraan, dan ikatan batin yang erat dengan keluarga besar Sulawesi Tenggara di Maluku Tengah.

Ia juga menyampaikan KKST bukanlah orang lain di Bumi Pamahanunusa ini.  Pasalnya, kemajemukan suku, agama, adat, dan budaya yang ada di Maluku Tengah merupakan kekuatan yang utuh.

Bupati mengibaratkan sebagai pelangi, makin banyak warnanya makin indah jadinya.

"Bagi saya itu adalah cerminan dari nilai-nilai Pela-Gandong, dan “Masohi” yang terus kita jaga dan rawat bersama," tutur Zulkarnain.

Kampurui merupakan ikat kepala khas Buton yang melambangkan kebesaran, kebijaksanaan, dan sifat-sifat baik seperti kejujuran dan kelembutan. Kampurui juga menunjukkan strata sosial seseorang, apakah dia bangsawan, penasehat, atau rakyat biasa (*)

Pewarta : Edha Sanaky