CEO Arkadia Digital Media Suwarjono menyoroti perubahan besar dalam perilaku audiens di era media sosial. Berdasarkan riset internal, konsumsi berita kini lebih banyak terjadi di platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube yang digunakan oleh new media, dibandingkan situs berita yang dimiliki media arus utama.

“Perubahan ini menuntut media untuk beradaptasi. Kolaborasi antara media konvensional dan media sosial adalah keniscayaan agar media tetap relevan,” ujarnya.

Menurut Suwarjono, kerjasama konten dan penguatan kapasitas digital menjadi salah satu cara agar media bisa bertahan dan tetap berpengaruh di tengah perubahan ekosistem digital yang cepat.

Ketiga narasumber sepakat bahwa masa depan industri media Indonesia bergantung pada kemampuan berkolaborasi, bukan berkompetisi. Kolaborasi yang kuat diharapkan dapat memperkuat literasi publik, menjaga etika jurnalistik, serta menciptakan ruang informasi yang kredibel dan demokratis.

Ajang tahunan Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 diselenggarakan AMSI di The Hub Epicentrum, Jakarta Selatan, pada 22–23 Oktober 2025. Tahun ini, IDC mengangkat tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, yang menyoroti pentingnya kedaulatan dan kemandirian industri media dalam menghadapi gelombang transformasi digital berbasis kecerdasan buatan (AI) (*)

Editor : Redaksi