BERITABETA.COM, Bula — Kasus persetubuhan yang lakukan oknum guru SMP Negeri 40 Seram Bagian Timur (SBT) bernama Jailani Umasugi terhadap siswinya berinisial NDR telah diteruskan ke Komisi VIII DPR-RI.

Kronologis kejadian disertai tuntutan dalam kasus tersebut diserahkan sejumlah pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kepada Anggota Komisi VIII DPR-RI, F. Alimudin Kolatlena di Aula Hotel Surya Kota Bula, Rabu (22/10/2025).

Anggota Komisi VIII DPR-RI, F. Alimudin Kolatlena saat ditemui wartawan mengatakan, ini merupakan aspirasi masyarakat sesuai fakta yang mereka dalami di lapangan untuk diperjuangkan.

“Sebagai wakil rakyat, kita terima dan kita pelajari. Tentu akan kita tindaklanjuti sesuai dengan kewenangan dan tugas kita,” kata F. Alimudin Kolatlena.

Alimudin mengungkapkan, kasus rudapaksa ataupun kekerasan seksual ini telah menjadi konsen Komisi VIII DPR-RI yang memiliki mitra dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

“Soal kasus rudapaksa, kekerasan seksual ini menjadi konsen kita. Jadi rudapaksa yang marak terjadi tentu ini menjadi perhatian dari pemerintah,” ungkapnya.

Dia membeberkan, dalam rentang waktu tiga bulan terakhir ini mereka sudah roadshow ke Maluku Tengah (Malteng), Seram Bagian Barat (SBB), Buru dan Kota Ambon untuk melaksanakan kegiatan pendidikan karakter bagi guru-guru madrasah dan siswa-siswi.

Anggota Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini berujar, sebagai mitra kerja dengan Kementerian Agama (Kemenag), maka madrasah-madrasah ini menjadi fokus mereka untuk melakukan sosialisasi dan pendidikan karakter.

“Kita berharap dengan begitu, siswa-siswi bisa menahan diri, tidak terjerumus dalam hal-hal yang tidak perlu,” bebernya.

Mantan Anggota DPRD Maluku ini menuturkan, para siswa-siswi adalah generasi muda yang punya masa depan, sehingga tidak bisa dirusak dengan cara-cara tindakan bejat.

“Itu cara yang sama sekali tidak kita benarkan. Karena itu, tentu ini menjadi perhatian kita dan mungkin di tanggal-tanggal 30-an kita juga melaksanakan kegiatan yang sama di Kota Bula, di Kabupaten SBT,” tuturnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi