BERITABETA.COM - Indonesia kembali dihebohkan dengan harga tes Covid-19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Bandrol yang dipatok untuk tes ini, dinilai kemahalan. Meskipun sebelumnya telah diturunkan atas perintah Presiden Joko Widodo, namun tetap saja menulai protes.

Pada, Rabu 27 Oktober 2021, Kementerian Kesehatan [Kemenkes] kembali menetapkan batas tarif tertinggi RT-PCR atau PCR test sebesar Rp 275.000 untuk wilayah Jawa dan Bali. Sementara untuk luar Jawa-Bali ialah Rp 300.000.

Penetapan harga terbaru PCR test tersebut menyusul arahan Presiden Joko Widodo yang sebelumnya meminta adanya penurunan harga PCR test menjadi Rp 300.000, dengan masa berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir mengatakan, hasil pemeriksaan dengan harga tertinggi tersebut dikeluarkan dengan durasi 1x24 jam dari pengambilan sample swab RT-PCR.

Dinamika terkait dengan tes Covid-19 ini tak lepas dari sejarah panjang metode yang kini dianggap menjadi satu-satunya cara jitu dalam mendeteksi virus mematikan itu.

Tokoh di balik kehadiran PCR ini adalah Kary Banks Mullis.  Temuannya di dunia bioteknologi khususnya PCR digambarkan sebagai sesuatu yang revolusioner.  

Dari karya Mullis, PCR hadir dan menjadi metode yang digunakan dalam mendeteksi keberadaan material genetik terkecil seperti bakteri ataupun virus pada tahun 1983.

Kary Banks Mullis lahir tanggal 28 Desember 1944 di Lenoir, Carolina Utara, Amerika serikat.

Ia dibesarkan kedua orang tuanya, Cecil Banks Mullis dan Bernice Alberta Barker, dan tinggal di dekat areal peternakan milik kakek dari pihak ibunya. Kehidupan Mullis kecil lekat dengan suasana pedesaan yang penuh dengan kerja keras.

Gelar sarjana kimianya ia raih dari Georgia Tech. Sedangkan gelar doktor dalam bidang biokimia diterimanya dari Universitas Carolina, Berkeley, tahun 1973.

Ia berhasil mempertahankan tesis berjudul ”Schizokinen: Struktur dan Kerja Sintetik”.

Tahun 1979, Mullis bergabung dengan Emeryville Cetus Corporation di Carolina sebagai peneliti setelah beberapa kali menjalani magang di fakultas kedokteran Universitas Kansas.

Peraih Nobel

Kary Banks Mullis diketahui bahwa saat bekerja di tempat inilah Mullis membangun ide mengenai PCR. Uniknya, ide brilian itu muncul bukan di saat ia berkutat di dalam laboratorium, tetapi muncul di saat ia sedang berada di dalam mobil Honda Civic-nya dalam perjalanan dari San Fransisco ke Mendocino sekira tahun 1985.

”Pemikiran dan ide-ide terbaik saya kebanyakan muncul di saat saya sedang mengemudi,” begitu katanya.

Tak sia-sia, pemikiran genius itulah yang kemudian mengantarkan Mullis menjadi seorang peraih hadiah Nobel bidang kimia pada 1993.

Penemuan Mullis mengenai reaksi rantai polimerase ini benar-benar merupakan salah satu tonggak revolusi dalam genetika molekuler. Teknik ini memungkinkan pendekatan-pendekatan baru dalam studi dan analisis gen.