Mengenal Sosok Hadi Matar Penikam Salman Rusdhie, Siapa Dia?
"Kami pikir mungkin ini adalah bagian dari aksi untuk menunjukkan bahwa masih banyak kontroversi seputar penulis ini. Tapi itu menjadi jelas dalam beberapa detik bahwa itu bukan," ujarnya.
"Penyerang berlari ke panggung dan mulai mendekati Rushdie. Awalnya Anda (berpikir) seperti apa yang terjadi dan kemudian menjadi sangat jelas dalam beberapa detik bahwa dia dipukuli," kata direktur pendidikan jemaat di Sinagoga Park Avenue, Charles Savenor di Manhattan yang juga berada di antara sekitar 2.500 orang yang hadir.
Savenor mengatakan, serangan itu terjadi saat Rushdie dan moderator Henry Reese naik ke atas panggung dan itu berlangsung sekitar 20 detik, setelah itu penonton digiring keluar dan amfiteater terbuka.
Sementara itu, dilansir dari Associated Press (AP), pengacara Hadi Matar memasukkan pembelaan atas namanya selama dakwaan di New York barat.
Tersangka muncul di pengadilan mengenakan jumpsuit hitam dan putih dan masker wajah putih, dengan tangan diborgol di depannya.
Di pengadilan setempat, seorang hakim memerintahkan dia ditahan tanpa jaminan setelah Jaksa Wilayah Jason Schmidt mengatakan kepadanya bahwa Matar mengambil langkah-langkah untuk dengan sengaja menempatkan dirinya dalam posisi untuk menyakiti Rushdie. Matar membawa kartu identitas palsu.
Pembela umum Nathaniel Barone mengeluh bahwa pihak berwenang membutuhkan waktu terlalu lama untuk membawa Matar ke depan seorang hakim sambil membiarkannya "terhubung ke bangku di barak polisi negara bagian."
"Dia memiliki hak konstitusional untuk dianggap tidak bersalah," tambah Barone.
Matar bersikeras mengaku tidak bersalah dan menolak tuduhan melaukan percobaan pembunuhan dan penyerangan pada sidang pengadilan pada Sabtu (13/8/2022).
Polisi negara bagian Mayor Eugene Staniszewski mengatakan, motif penikaman itu belum jelas.
Seorang penegak hukum yang mengetahui langsung penyelidikan tersebut mengatakan kepada NBC News mengatakan, tinjauan penegakan hukum awal terhadap akun media sosial Matar menunjukkan bahwa dia bersimpati pada Syiah dan Garda Revolusi Iran.
Pejabat tersebut juga menambahkan, tidak ada hubungan pasti dengan IRGC tetapi penilaian awal menunjukkan dia bersimpati kepada kelompok pemerintah Iran.
Sementara moderator acara Henry Reese, salah satu pendiri organisasi yang menawarkan residensi kepada penulis juga mengalami penganiayaan, dia diserang dan mengakami cedera kepala ringan.
Dia dan Rushdie dijadwalkan membahas Amerika Serikat sebagai tempat perlindungan bagi para penulis dan seniman lain di pengasingan.
Seorang polisi di negara bagian dan seorang wakil sherif daerah ditugaskan untuk kuliah yang diberikan Rushdie dan polisi negara bagian mengatakan, bahwa polisi melakukan penangkapan.
Tetapi setelah serangan itu, beberapa pengunjung lama mempertanyakan mengapa tidak ada keamanan yang lebih ketat untuk acara tersebut.
Rushdie telah menjadi juru bicara terkemuka untuk kebebasan berekspresi dan tujuan liberal. Dia adalah mantan presiden PEN America yang mengatakan, terguncang karena kaget dan ngeri atas serangan tersebut.
"Kami tidak dapat memikirkan insiden yabg sebanding dari kekerasan publik terhadap seorang pdnulis sastra di tanah Amerika," kata CEO Suzanne Nossel dalam sebuah pernyataan.
Novel Rushdie pada 1988 dipandang sebagaì penghinaan oleh banyak Muslim, yang menilai menghina Nabi Muhammad SAW di antara keberatan lainnya.
Kini setelah berjam-jam menjalani operasi pada Jumat (12/8) malam, Rushdie tengah dirawat dengan ventilator dan tidak bisa berbicara untuk sementara.
"Kabarnya tidak bagus," ucap agen buku Rushdie, Andrew Wylie, dalam pernyataan via email.
"Salman kemungkinan akan kehilangan satu mata; saraf-saraf di lengannya terputus; dan livernya tertikam dan terluka," imbuhnya (*)
Editor : Redaksi