Menteri Edhy Sebut LIN Bukan Sekedar Wacana, Tapi Akan Diwujudkan
BERITABETA.COM, Ambon – Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo kembali meyampaikan komitmennya untuk mewujudkan Provinsi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN). LIN bukan sekedar wacana, namun realistis untuk diimplementasikan dengan program nyata.
Penegasan ini disampaikan Menteri Edhy Prabowo saat berdialog dengan nelayan dan pelaku usaha, di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), Tantui, Ambon, Senin (31/8/2020).
“Presiden telah mengingatkan kepada saya agar hal-hal yang beliau harapkan dan dulu tidak terlaksana, segera harus pak Edhy buktikan. Saya sudah menjawab kesiapan ini, kita lihat pelan-pelan,” kata Menteri Edhy.
Menurutnya, Maluku sudah memiliki modal besar, terutama dari kondisi alamnya yang berada di 3 wilayah pengelolaan perikanan (WPP), yaitu 714, 715 dan 718 serta tekad masyarakat untuk menjadikan laut sebagai sumber mata pencaharian.
Keunggulan ini, kata dia, tinggal diperkuat oleh Pemerintah Pusat dengan dengan mensuport apa dibutuhkan oleh daerah.
“Lumbung ikan jangan hanya wacana dan jangan terlalu jauh, yang di depan mata ini sudah ada. Kita punya Tual, Dobo, Benjina, Ambon,” sambungnya.
Menteri Edhy juga memastikan akan terus menjalin komunikasi yang intensif dengan Pemerintah Provinsi Maluku terkait LIN.
Ia pun menyebut Gubernur Maluku, Murad Ismail sebagai senior yang baik karena senantiasa mengingatkan sekaligus mengajak untuk membangun sektor kelautan dan perikanan.
“Komunikasi antara Pemerintah Pusat dengan daerah tidak hanya hari ini, karena kalau tidak ada (realisasi), beliau akan telepon saya dan marah-marah pada saya. Dan saya rela selama demi kemajuan perikanan Indonesia. Saya tidak akan bicara banyak lagi. Untuk LIN kami datang sebagai bentuk perwujudannya,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Edhy juga membagikan sejumlah bantuan untuk nelayan di PPN Ambon. Bantuan tersebut di antaranya 2 sertifikat radio kapal nelayan, sticker kanal frekuensi dan buku panduan.
Kemudian paket bantuan sembako kepada 1000 nelayan senilai Rp150 juta, kartu kepesertaan nakhoda dan ABK oleh BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 704 orang serta santunan klaim jaminan kematian BPJS Ketenagakerjaan di tahun 2020 sebanyak 1 orang senilai Rp42 juta.
Selain itu, Menteri Edhy juga menyerahkan bantuan alat komunikasi dan pemasangan rompi untuk 3 kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas).
Sementara dari sisi pemodalan, Menteri Edhy menyerahkan penyaluran bantuan permodalan dari LPMUKP sebesar Rp1,570 miliar untuk 13 pelaku usaha. (BB-YP)