Ketujuh program unggulan ini meliputi :

1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyrakat;

2. Pengentasan kemiskinan dan pengurangan tingkat pengangguran;

3. Memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas;

4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur untuk memperlancar konoktivitas antar dan intra wilayah;\

5. Pengelolaan lingkungan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil dan pengelolaan Sumber Daya Alam yang sustainable (etis, responsif dan akuntabel);

6. Peningkatan Ekonomi dan Pemerataan Pembangunan dan hasil-hasil pembangunan serta pemberian insentif bagi pelaku usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) serta membuka aksebilitas pasar dan mengurangi disparitas pembangunan antar wilayah;

7. Penataan dan revitalisasi lembaga sosial kemasyarakatan dalam semangat Hidup Orang Basudara berbasis adat, budaya dan kearifan lokal serta ketaatan dan kepatuhan terhadap hukum.

Tujuh program strategis ini diusung dalam sebuah tema besar yakni “Transformasi Maluku menuju Maluku yang maju, adil dan sejahtera menyongsong Indonesia Emas 2045”.

Terkait ketujuh program ini, Vanath memberikan contoh salah satu poin yang dianggap sangat penting adalah poin pengentasan kemiskinan dan pengurangan tingkat pengangguran.

“Jadi soal ini memang sudah menjadi isu nasional dan jika kamiterpilih kedepan, konsen kami lebih pada program-program terkait pengentasan kemiskinan ini,” ungkap Vanath.

Ia menambahkan, salah satu fakta yang terjadi saat ini adalah masyarakat petani di Maluku yang menjadi penyumbang terbesar angka kemiskinan di Maluku.

“Kebetulan saya juga berprofesi sebagai petani, maka tentunya saya paham betul formula apa yang harus dipakai untuk menangani masalah ini,” pungkasnya.

Menurut Vanath kedepan jika Paslon LAWAMENA terpilih dan dipercaya masyarakat untuk memimpin Maluku lima tahun kedepan, maka tugas untuk mengembangkan potensi yang dimiliki masyarakat Maluku ini akan menjadi tanggungjawabnya.

“Tentunya banyak hal yang harus dilakukan agar masyrakat petani ini tidak menjadi kaum yang termarjinalkan bahkan profesi ini dapat dijadikan sebagai solusi bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya di masa mendatang,” tutup Vanath (*)

Editor : dhino.p