BERITABETA.COM, Ambon - Pasar Transit di Desa Passo Kecamatan Baguala Kota Ambon, Provinsi Maluku, mulai menjalankan transaksi dengan metode non tunai atau pasar digital. Program ini pertama kali diberlakukan Bank Indonesia di Maluku khususnya Kota Ambon.

Konsep ini dilakukan seiring dengan diluncurkannya penggunaan QR Code Indonesian Standart (QRIS) oleh Bank Indonesia sebagai sistem transaksi non tunai bagi pedagang yang beraktivitas di Pasar Transit Passo, pada Jumat (16/04/2021).

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan, program ini penting bagi kehidupan masyarakat, dimana harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

"Tahun 2018 lalu Kota Ambon telah ditetapkan menjadi salah satu dari 100 Smart City di Indonesia. Oleh sebab itu Pemerintah perlu siapkan masyarakat agar terbiasa menggunakan teknologi dalam aktivitas sosial," katanya.

Menurutnya dengan penggunaan QRIS masyarakat dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman, karena tidak perlu membawa uang tunai, tetapi cukup menggunakan aplikasi.

"Tahun lalu QRIS sudah diperkenalkan di Kota Ambon dan hari ini mulai kita kenalkan sistem transaksaksi digital bagi para pedagang pasar. Tidak perlu khawatir dengan penggunaannya, karena transaksi tercatat dan masuk ke rekening pedagang," jelasanya.

Ia berharap dengan peluncuran pasar transit tersebut, jumlah merchant maupun masyarakat yang menggunakan QRIS sebagai sistem pembayaran non tunai akan bertambah.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Noviarsano Manullang menjelaskan, sistem pembayaran non tunai dengan aplikasi ini diluncurkan karena perkembangan teknologi digital semakin pesat.

Ia menyebut sejak dilaunching pada 2020 lalu sudah 15.750 merchant QRIS di Maluku dari 30 ribu yang masuk target.

"Kami melihat negara kita semakin maju, teknologi semakin maju, ekonomi semakin maju, untuk itu kita perlu beradaptasi dengan perubahan dengan mendorong pembayaran non tunai. Jika dulu masyarakat masih pakai ATM,  Kartu Kredit, tapi sekarang cukup scan barcode saja," katanya.

Untuk meningkatkan penggunaan aplikasi pembayaran non tunai, Noviarsano mengajak semua aparatur pemerintah dapat menjadi contoh bagi masyarakat.

"Aparatur pemerintah yang mempunyai daya beli yang cukup stabil kita harapkan dapat meningkatkan penggunan QRIS," harap Noviarsano. (BB-PP)