BERITABETA.COM, Bula — Komandan Kodim (Dandim) 1502/Masohi, Letkol Czi. M. Yusuf Aksa memimpin apel gelar pasukan di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Apel gelar pasukan yang dipusatkan di halaman Kantor Bupati SBT, Selasa (20/8/2024) pagi itu untuk memastikan pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Dandim 1502/Masohi, Letkol Czi. M. Yusuf Aksa kepada wartawan menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Pemerintah Daerah (Pemda) setempat, baik Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas, Kapolres SBT AKBP Agus Joko Nugroho dan Kajari SBT Eddy Samrah Limbong yang telah memberikan kesempatan dan berkoordinasi baik, sehingga kegiatan ini bisa dilaksanakan.

"Hari ini Kodim 1502/Masohi melaksanakan rangkaian kegiatan apel kesiapsiagaan dalam rangka Pilkada di SBT. Kami menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Pemda dalam hal ini pak Bupati, pak Kapolres dan pak Kajari yang telah memberikan kesempatan juga berkoordinasi yang baik, sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan ini," ucap Letkol Czi. M. Yusuf Aksa.

Yusuf mengungkapkan, tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk memberikan kepastian keamanan kepada Pemda dan masyarakat di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu bahwa TNI dan Polri sangat siap melaksanakan pengawalan pengamanan Pilkada di SBT.

"Tujuan dari pada kegiatan ini adalah memberikan kepastian keamanan kepada Pemda dan juga kepada masyarakat, bahwa kami TNI dan Polri siap untuk melaksanakan pengawalan pengamanan kegiatan Pikada di SBT ini.

Menurutnya, selain memberikan kepastian kepada masyarakat soal kehadiran aparat keamanan untuk menjamin terselenggaranya Pilkada dari aspek keamanan.

Ia juga berharap kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat untuk benar-benar menjalankan peraturan KPU secara terbuka dan diawasi secara baik oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun masyarakat selaku pemberi mandat.

"Masyarakat memiliki kepercayaan dan kepastian, bahwa kehadiran aparat keamanan ini akan menjamin terselenggarannya pelaksanan kegiatan ini dari aspek keamanan. Kami juga berharap bahwa rekan-rekan penyelenggaran seperti yang ditekankan pak bupati tadi untuk benar-benar menjalankan peraturan KPU itu, menjalankannya dengan secara terbuka dan juga rekan-rekan bawaslu dapat melaksanakan pengawasan, termasuk masyarakat," harapnya.

Dia menambahkan, Pilkada adalah sebuah rangkaian proses demokrasi yang dinilai terbaik saat ini karena dilakukan pemilihan secara langsung.

Untuk itu, dia menghimbau kepada masyarakat agar tidak menjadikan perbedaan pilihan politik sebagai pemicu, namun menjadikan tradisi 'Pela Gandong' dan 'Potong di Kuku Rasa di Daging' sebagai inspirasi.

Bahkan kata dia, bila dalam proses Pilkada nanti ada masalah, sebaiknya disalurkan melalui proses hukum kepada pihak-pihak terkait.

"Himbauan kepada masyarakat, masyarakat memberikan kepercayaan kepada KPU, berikan kepercayaan kepada TNI dan Polri untuk melakukan tugas-tugas pengamanan itu. Dan masyarakat diharap ada tradisi baik, pela gandong, potong di kuku rasa di daging. Ini jadikan sebagai inspirasi. Terjadi beda-beda pendapat dan sebagainya, jangan itu yang menjadi pemicu. Kita ini ada tradisi baik. Ada hal terjadi, disalurkan saja, kanada Bawaslu, ada KPU, ada juga di Kejari, disalurkan saja menurut saya. Ada ketidaksesuaian disalurkan saja melalui proses hukum, ada Polres juga," pungkasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi