BERITABETA.COM,  Bula  – Dunia pendidikan di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) sepertinya tak pernah habis menarik perhatian publik. Masih banyak kondisi tragis yang dialami siswa/siswi di pelosok yang harus berjuang untuk tetap bersekolah.

Seperti hal yang terjadi pada siswa/siswa di SMP Negeri 3 Batuasa,  Kecamatan Werinama, mereka harus berjuang dengan menyebrangi muara kali dengan arus yang kuat untuk menuju ke sekolah.

Kondisi ini terjadi bila musim penghujan tiba yang membuat air kali meluap (banjir).

Fakta dari kondisi ini menjadi perhatian salah satu netizen Azrul Wailissa dengan menggunggah sebuah video berdurasi 51 detik yang dibagikan di akun facebooknya, Kamis (16/7/2020).

Dalam postingannya itu, Azrul Wailissa menuturkan, untuk memenuhi kebutuhan para anak-anak di Desa Tobo Kecamatan Werinama terhadap pendidikan, mereka terpaksa menyeberangi kali yang saat itu banjir akibat hujan deras. Sembari menampilkan sebuah video yang memperlihatkan anak-anak sekolah menengah pertama itu berusaha melewati kali yang bernama kali (sungai) air buaya itu.

“Dengan keterbatasan adik-adik saya di negeri Tobo Kecamatan Werinama, Kabupaten Seram Bagian Timur, masih semangat dalam menuntut ilmu dan pengetahuan. walau banjir mereka tetap tertawa dengan wajah yang polos, semangat yang tinggi demi cita-cita negeri yang belum terlaksana,” tulis Wailissa di akun facebooknya itu.

Azrul Wailissa yang dihubungi media ini menjelaskan, bahwa fakta dari video itu di-posting agar menggerakkan hati para petinggi di pemerintahan kabupaten Seram Bagian Timur guna melihat kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat di kecamatan Werinama seperti jalan dan jembatan.  Terutaman masyarakat di Desa Tobo, Gusalaut, Tum dan Desa Osong, dimana desa-desa tersebut belum menikmati akses jalan dan jembatan yang layak.

Dikatakannya, sungai air buaya terbentang antara Desa Batuasa dan Tobo Kecamatan Werinama, sehingga anak-anak di Desa Tobo yang melanjutkan sekolahnya di SMP Batuasa harus melewati sungai tersebut, meski dalam musim panas maupun hujan.

” Banjir itu membuat kali air buaya meluap, kondisi itu terjadi saat anak-anak mau pulang sekolah di situ adalah jarak antara negeri Tobo deng desa batuasa kecamatan werinama,” tutur Pemuda Negeri Tobo itu saat dihubungi via telepon, Kamis (16/7) malam.

Dia berharap agar pemerintah daerah dapat memperhatikan kondisi masyarakat di desa Tobo dan sekitarnya itu. Lantaran Tobo dan desa-desa di sekitar-nya merupakan desa yang berbatasan langsung dengan kecamatan di Maluku Tengah, sehingga kebutuhan akan jalan dan jembatan merupakan prioritas utama dalam memperlancar perputaran ekonomi di wilayah itu.

” Kami di desa Tobo dan sekitarnya ini merupakan desa yang berbatasan dengan kabupaten Maluku tengah, sehingga pemerintah daerah mesti membuka akses jalan yang dapat menghubungkan antar dua kabupaten ini, sebab sampai saat ini jalan dan jembatan yang di program kan itu belum sampai kepada kami masyarakat di sini,” pintanya.(BB-AZ)

SIMAK JUGA VIDEO DI BAWAH INI :