BERITABETA.COM, Saumlaki – Sebanyak 16 orang pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) , diamankan Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kepulaun Tanimbar, karena kepergok sedang pacaran.

Belasan pelajar ini diamankan setelah Anggota Satpol PP setempat melakukan patroli di sekitar  pantai Pasar Tradisional Tangguh Omele, Saumlaki sekira pukul 11.00 WIT, Senin (23/8/2021).

Mereka ketahuan sedang sedang 'pacaran'  dengan mengenakan pakaian seragam lengkap di atas bangkai kapal feri yang karam di lokasi tersebut.

Anggota Satpol PP kemudian para pelajar tersebut menggiring menuju Pos Pengamanan wilayah Pasar Tradisional Tangguh Omele untuk dilakukan pembinaan.

“Mereka kedapatan berkumpul dan pacaran di atas kapal Feri rusak dan masih menggunakan pakaian seragam, layaknya ke sekolah. Anggota saya memergoki mereka dan membawa mereka untuk kami bina,” kata Kepala Pasar Tangguh Omele, Marvin Fenanlampir kepada media ini.

Setelah dilakukan interogasi terhadap ke 16 pelajar tersebut, kata Marvin ternyata mereka berasal dari beberapa sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel).

Antaranya,  sebanyak 14 orang pelajar dari SMK Negeri 6 Tansel, 1 orang dari SMK Negeri 2 Tansel, dan 1 pelajar dari SMA Negeri 1 Tansel.

Marvin menjelaskan, jumlah seluruhnya ada 16 orang pelajar yang berasal dari SMK 2, SMK 6 dan SMA 1 Tansel. Tempat tinggal mereka juga berbeda, ada yang dari Desa Sifnana, Lauran, Olilit Timur, Bomaki, Lorulun, dan Lermatan. Ada juga yang bertempat tinggal di daerah Batalyon dan wilayah Pasar Omele, jelas Fenanlampir.

Marvin menegaskan sebagai pelajar tidak sepantasnya berada pada tempat-tempat yang sepi dan tidak layak, apalagi masih dengan menggunakan pakaian seragam lengkap dan bahkan berpacaran di tempat yang tidak semestinya.

“Apalagi ini masih dalam masa pandemi yang melanda negeri ini. Tentu ini membuat kegiatan persekolahan banyak yang diliburkan dan proses pembelajaran dilakukan melalui media daring,” tandasnya.

Menurutnya, kondisi ini yang membuat belasan pelajar itu memanfaatkan waktu dengan mengunjungi sekolahnya walaupun hanya sebentar, dan setelah itu tidak serta-merta pulang menuju rumah namun masih sengaja berkeliaran memanfaatkan waktu sisa yang ada.

“Harusnya setiap orang waspada dan memantau anak-anaknya. Jangan percaya saja  bahwa anaknya hanya ke sekolah dan ternyata tidak seperti itu,” urainya.

Marvin  di hadapan para pelajar itu  dengan tegas telah menyampaikan nasihat kepada mereka.