BERITABETA.COM, Ambon – Manajemen Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Leimena mendapat sorotan dari DPRD Provinsi Maluku.

RSUP yang berkedudukan di kawasan Wailela, Desa Rumahtiga, Kecamatan Teluk Baguala Kota Ambon, dinilai tidak maksimal dalam memberikan pelayanan kepada pasien hingga sering dikeluhkan oleh masyarakat.

Hal ini terungkap dalam rapat perdana Komisi IV DPRD Provinsi Maluku dengan mitra kerjanya pada, Selasa (05/11/24).

Dalam rapat itu bahkan  dua anggota DPRD Maluku Komisi IV, Rimaniar Hetharia dan Welem Kurnala memberikan testimoni negatif terkait apa yang dialami keduanya saat berproses di RSUP milik pemerintah itu.

Keduanya mengaku, banyak warga Kota Ambon yang berobat di RSUP Dr Leimena mengeluh karena pelayanan yang kurang maksimal dari tim medis. Bahkan, sampai ada yang meninggal dunia.

 

Anggota Komisi IV DPRD Maluku

Tim medis di RSUP Dr Leimena kerap mengabaikan keselamatan pasien. Akibatnya beberapa pasien yang rawat inap disana, pulang dalam kondisi tidak bernyawa lagi, padahal pasien ketika masuk, mungkin hanya keluhan seperti biasa, tapi karena lamban proses penanganannya, berdampak fatal.

“Jadi kalau ada yang datang berobat disana pasti pulang antar jenazah, “ungkap Rimaniar Hetharia.

Politisi Partai Nasdem ini memberikan atensi penuh terhadap Manajemen RSUP lantaran mengalami langsung ketika membawa keluarga mereka berobat disana. Keresahan mereka terhadap pelayanan disana yang di nilai menyalahi standar ketentuan pelayanan kemanusiaan.

Ayah dari Rimaniar dan salah satu keluarga tak mampu yang diantar oleh Welem Kurnala untuk bertobat disana pulang dalam kondisi tidak bernyawa lagi.

Rimaniar mengakui apa yang dialami ayahnya semoga menjadi pembelajaram bagi pihak rumah sakit maupun Dinas Kesehatan untuk memperbaiki manajemen sehingga kasus yang sama tidak terjadi bagi pasien-pasien yang lain.

Hal serupa juga dikemukakan oleh Welem Daniel Kurnala. Dia pun menceritakan kondisi salah satu pasien yang diantar kala itu. Padahal pasien yang diantar bukan keluarganya, tetapi karena berasal dari Dapil enam (Kota Tual, Malra dan Aru), maka wajib baginya untuk menolong keluarga yang bersangkutan.

Tapi fakta yang terjadi korban ketika dirawat disana, pulang dalam kondisi tak berdaya lagi, sedih rasanya, “ujar Kurnala.

Akibat kondisi ini, Kurnala juga minta ke Fraksi agar bisa ada dalam Komisi IV DPRD Provinsi Maluku guna memperjuangkan pelayanan dasar masyarakat.

Menyikapi saran dan masukan dari semua anggota komisi pada rapat perdana ini, Plt Kadis Kesehatan Provinsi Maluku, Yan Aslian Noor mengatakan agar perlu dilakukan  kesepakatan bersama untuk menyelesaikan problem yang terjadi disana.

“Jadi katong (kita) tidak sendiri yang lakukan tetapi diperlukan suatu komunikasi dengan pj Gubernur arahannya seperti apa, baru diselesaikan, tapi yang pasti ada jalan keluarnya. Jadi saran masukan dari komisi sifatnya untuk perbaikan untuk control dan monev,”kata Noor yang juga salah satu Direktur di RSUP Dr Leimena (*)

Editor : Redaksi