BERITABETA.COM, Ambon – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mendata terdapat sebanyak 15 titik bencana tanah longsor yang terjadi di Kota Ambon. Selain itu sebanyak 2 unit rumah rusak akibat longsor dan 32 unit rumah terendam air akibat banjir. Kondisi ini terjadi, menyusul  intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah Kota Ambon sejak Senin, 29 Mei 2023 lalu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, DR. Fahmi Sallatalohy kepada beritabeta.com mengatakan data kerusakan akibat bencana tanah longsor dan banjir ini terus diupdate dan selajutnya telah dilakukan tindakan penanganan.

“Semuanya sudah kita data. Dan Penjabat Wali Kota Ambon sudah melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi itu,” kata Fahmi di Ambon, Jumat (2/6/2023).

Ia menjelaskan, dari 2 unit rumah yang terdampak tanah longsor ini dihuni 5 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 16 jiwa. Selain itu ada pula 4 unit rumah terancam longsor dengan jumlah 4 KK dengan 38 jiwa.

“Jadi untuk korban bencana tanah longsong telah dilakukan penanganan darurat dan diberikan bantuan logistik dan juga dilakukan pemangkasan bagian pohon yang menimpa rumah,” kata Fahmi.

Sebaran lokasi bencana tanah lonsor ini berada di sejumlah kawasan meliputi, Negeri Kilang, Gunung Nona Jl. Perumtel, Batu Gajah (PandanPandan), Batu Gajah, Air Salobar, Batu Gantung, SKIP Jembatan Putih, Kelurahan Waihoka,  Bere-bere, Galunggung Lorong Tembok, Passo, Taman Makmur Air Salobar, Amahusu dan Kelurahan Batu Meja.

Sedangkan untuk bencana banjir, terdapat 32 unir rumah yang terdampak dengan jumlah KK sebanyak 50 dengan jumlah jiwas banyak 164 orang. Data dampak bencana ini  merupakan laporan update akibat bencana di Kota Ambopn per tanggal 31 Mei 2023.

“Kita akan terus pantau dan melakukan update, menyusul kondisi cuaca sampai saat belum juga menentu,” tandas Fahmi.

Sebelumnya, Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengajak masyarakat untuk melaporkan kondisi lokasinya yang rawan bencana, ketika musim hujan.