BERITABETA.COM, Ambon — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku kembali meluncurkan Pojok Peduli TBC dan Stunting Mandiri di Kelurahan Nusaniwe, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, pada Jumat (25/08/2023).

Peluncuran yang dilakukan oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad ini merupakan yang ketiga kalinya di Kota Ambon. Dimana, sebelumnya dilakukan di Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon dan Negeri Batumerah, Kecamatan Sirimau.

Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Maluku Piterson Rangkoratat menerangkan, launching atau peluncuran Pojok Peduli TBC dan Stunting Mandiri ini merupakan upaya yang sistematis dan komprehensif.

"Ini sekaligus untuk mendukung program pemerintah dalam eliminasi TBC tahun 2030," terang Murad Ismail.

Murad berharap, kegiatan ini dapat menambah kesadaran masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan TBC di daerah ini.

Lebih dari itu tambah dia, diharapkan masyarakat dapat turut bergerak bersama pemerintah dan stakeholder lainnya dalam penanggulangan TBC.

"Saya juga berhrap masyarakat ikut berperan aktif untuk memutuskan mata rantai penularan TBC, serta perbaikan gizi, guna menurunkan angka prevalensi pasien TBC dan Stunting di Provinsi Maluku, khususnya Kota Ambon," harapnya.

Sementara itu, Penjabat Walikota Ambon Bodewin M. Wattimena menandaskan, launching Pojok Peduli TBC dan Stuting Mandiri pada Desa/Negeri dan Kelurahan di kota Ambon menjadi tanggungjawab bersama untuk mempersiapkan generasi muda Kota Ambon dan Provinsi Maluku menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045.

"Upaya menciptakan generasi muda bangsa yang berkualitas, mesti dilakukan secara bersama dengan kerja kolaborasi, bersinergi, agar seluruh persoalan yang terkait dengan peningkatan kualitas generasi muda bangsa dapat diatasi," tandas Bodewin M. Wattimena.

Wattimena mengaku, jumlah penderita TBC dan Stunting di Kota Ambon cukup tinggi, dimana menurut data tahun 2022, jumlah penderita TBC mencapai 1331 jiwa dengan 37 Kematian. Bahkan hingga bulan Juli 2023 telah tercatat 18 kematian akibat TBC.

"Untuk Stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, berupaya turunkan angka prevalensi. Data menunjukan survei status Stunting tahun 2021 sebesar 21,08 persen dan tahun 2022 turun 21,1 persen, masih jauh diatas target yaitu dibawah 14 persen pada tahun 2024," akuinya.

Untuk itu, dia menyampaikan apresiasi yang tinggi atas launching Pojok Peduli TBC dan Stunting Mandiri di Kelurahan Nusaniwe.

Menurutnya, hal ini merupakan bentuk kepedulian dari Pemprov Maluku terkhusus TP-PKK dalam memajukan Kota Ambon.

"Kita berdoa kegiatan di hari ini berdampak bagi kualitas derajat kesehatan di Kota Ambon dalam penanganan Stunting, menciptakan generasi muda Ambon yang berkualitas, yang akan mendukung generasi muda Maluku dalam menyongsong tahun 2045," pungkasnya (*)

Pewarta : Febby Sahupala