Pemprov Maluku Lampaui Target PAD Tahun 2021, Ini Penjelasan Penjabat Sekda
BERITABETA.COM, Ambon – Pemerintah Provinsi [Pemprov] Maluku mengklaim telah melampaui target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tahun 2021. Dari target yang ditetapkan sebesar Rp 533,39 milyar, telah terpenehu PAD hingga bulan Desember tahun 2021 sebesar 547,57 milyar, atau mencapai 102,66 persen.
Hal ini disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Sadli Ie saat membacakan sambutan Gubernur Maluku pada acara Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Maluku Tahun 2022 yang digelar di Hotel Marina, Ambon, Rabu (2/3/2022).
"Teman-teman Tim Samsat dari Bapenda, Kepolisian dalam hal ini Direktorat Lalulintas, Jasa Raharja dan Bank Maluku, kemudian dari aspek retribusi terdapat 26 OPD UPTD, bergabung juga 3 perusahaan daerah kita yaitu PD Panca Karya, Bank Maluku-Maluku Utara dan PT. Dok Wayame, memberikan kontribusi terbaik,” terangnya.
Sekda mengaku, hasil ini masih bisa ditingkatkan. Peluangnya ada PAD yang belum digali, seperti pajak kendaraan bermotor plat merah, baik di provinsi maupun di kabupaten/kota.
Menyiasati ini, kata Sadli, pihaknya sudah menginstruksikan Kepada Bapenda untuk melakukan koordinasi dengan setiap OPD di tingkat provinsi dan bupati/ walikota. Sasarannya, tahun 2022 ini akan dijadikan tahun pembayaran piutang kendaraan bermotor pelat merah, guna mendorong setiap investasi yang akan mengeksploitasi sumber daya alam di Maluku.
"Harus juga bisa melunasi pajak air permukaannya, mendorong percepatan sosialisasi Undang – Undang Nomor 1 tahun 2022 tentang hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang di dalamnya memuat pajak dan retribusi. Kita berharap ada nilai tambah terhadap kewenangan daerah dalam mengelola potensi sumberdaya alamnya,” pungkas Sadli.
Dalam kesempatan itu, Sadli menyampaikan harapan Gubernur Maluku agar semua pihak terkait dapat bergerak dengan irama yang sama dalam rangka mewujudkan misi membangun Maluku, untuk dapat keluar dari lingkaran kemiskinan dan sejajar dengan daerah lainnya.
“Kita melihat dan merasakan geliat pembangunan semakin terwujud walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19, dan ketersediaan dana pembangunan yang terbatas, namun tidak mempengaruhi semangat kita," unkapnya.
Hal ini, tambahnya terlihat dari capain indikator makro pembangunan seperti inflasi menunjukan kondisi stabil, indekspembangunan manusia menunjukan nilai yang meningkat dan pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku pada kwartal empat tahun 2021 menunjukan angka 3,04 persen.
Lewat pelaksanaan forum OPD yang digelar ini, Gubernur Maluku juga memberikan apresiasi, karena dapat dijadikan sebagai forum untuk bersinergi kuat yang dapat menghimpun perangkat daerah lainnya yang memiliki tugas utama dalam mengelola pendapatan daerah melalui objek pajak dan objek retribusi (*)
Editor : Redaksi