BERITABETA.COM, Bula — Seorang kakek di Desa Guliar, Kecamatan Kesui, Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] bernama Abdul Malik Kelilauw (72) bersama cucunya bernama Azria Tiflen Kelilauw (4) dikabarkan hilang saat pergi melaut pada Senin kemarin.

Salah satu keluarga korban, Mariyani Tuhuteru saat dihubungi beritabeta.com di Bula, Selasa (5/7/2022) mengungkapkan, keduanya hilang saat menjaring ikan di perairan depan Desa Kurkawa Raya yang merupakan desa tetangga pada pukul 16.00 WIT.

Beruntung, Abdul Malik Kelilauw sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi tadi, namun balita Azria Tiflen Kelilauw hingga kini belum ditemukan alias masih hilang.

"Kemarin sore tete dan cucunya buang jaring, tapi tete sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Anak kecil ini yang belum ditemukan," ungkap Mariyani Tuhuteru.

Secara terpisah, salah satu anak korban, Baharudin saat dihubungi media ini menerangkan, pasca kejadian yang terjadi pada Senin sore itu, pihak keluarga bergegas melakukan perncariam disekitar tempat keduanya menjaring ikan.

Baharudin mengaku, dari proses pencarian yang dilakukan hanya ditemukan jaring yang digunakan kedua korban untuk mencari ikan.

Informasi ini kemudian disampaikan kepada warga Desa Kurwara Raya, Guliar dan diteruskan ke desa-desa lainnya di Pulau Kesui dan Watubela untuk membantu proses pencarian. Namun hingga pukul 05.00 WIT subuh belum menemukan keduanya, sehingga proses pencarian dihentikan karena cuaca buruk.

"Tadi pagi pencarian kembali dilanjutkan, sejumlah warga yang punya keahlian menyelam diterjunkan untuk melakukan pencarian di dasar laut menyusuri tempat sekitar. Hasilnya pada pukul 9.35 WIT pagi, korban atas nama Abdul Malik Kelilauw ditemukan di dasar laut dalam kondisi tidak bernyawa. Namuj sang cucu belum ditemukan," ungkap Baharudin.

Dia membeberkan, saat ini pencarian terhadap salah satu korban yang belum ditemukan masih terus dilakukan warga di perairan sekitar Pulau Kesuy Watubela karena keterbatasan sarana dan peralatan.

Untuk itu, dia meminta agar Pemerintah Daerah [Pemda] melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] SBT dapat berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional [Basarnas] guna membantu proses pencarian salah satu korban yang belum ditemukan.

"Kami berharap BPBD SBT berkomunikasi dengan kantor SAR Ambon untuk bantu proses pencarian," harapnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] SBT Zahra Kotarumalos saat dikonfirmasi mengaku, BPBD SBT sudah menerima informasi terkait kejadian tersebut dari masyarakat, Camat dan Anggota DPRD SBT Abdul Gafar Wara-Wara.

Dia mengungkapkan, sebagai tindak lanjut, pihaknya sudah meneruskan informasi tersebut ke Provinsi melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana [Pusdalops] Provinsi Maluku.

"Informasi ini kami sudah teruskan ke provinsi melalui Pusdalops PB BPBD Provinsi Maluku. Kemudian dari Pusdalop Provinsi Maluku di lteruskan lagi ke Pusdalops PB Pusat di Jakarta," ungkap Zahra Kotarumalos (*)

Pewarta : Azis Zubaedi