Peringati HAORNAS 2019, Olahraga Harus Jadi Kebutuhan
BERITABETA.COM, Ambon– Olahraga harus menjadi kebutuhan hidup dan menjadi gaya hidup. Permasalahan terbesar saat ini yakni derajat kebugaran masyarakat Indonesia masih rendah di bawah 18%. Maka gerakan ‘Ayo Olahraga’ diharapkan dapat menjawab permasalahan tersebut.
Demikian disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno pada Peringati Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) ke-36 di Lapangan Merdeka Ambon, Jumat (13/9/2019).
“Dengan kesegaran jasmani dan kesehatan yang bagus maka memudahkan lahirnya bibit-bibit yang berpotensi menuju pentas nasional dan dunia di masa selanjutnya,” ujarnya.
Hal ini sejalan dengan pesan Presiden RI Joko Widodo dalam salah satu janji kampanye yang dikeluarkan oleh Kantor Staf Kepresidenan yaitu perlu pengintegrasian olahraga dengan sistem pendidikan nasional. Selain itu, perlu menumbuhkan minat masyarakat Indonesia dalam bidang olahraga, sehingga dapat tumbuh menjadi bagian dari budaya dan kepribadian bangsa.
Pada kesempatan itu, Menteri menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua insan olahraga dan masyarakat yang telah bersama memajukan olahraga di Indonesia.
“Saya ucapkan rasa bangga kepada para pahlawan-pahlawan olahraga dan peraih penghargaan olahraga. Semoga tetap sukses dengan perjuangannya di dalam peningkatan prestasi dan peningkatan minat masyarakat untuk berolahraga kedepannya,” katanya.
Menteri juga berharap agar ke depan semua warga Negara Indonesia tanpa kecuali dapat mencintai olahraga dan memposisikan olahraga sebagai pilihan dan gaya hidup sehat dan bugar.
“Melalui peringatan HAORNAS kita kuatkan lagi olahraga prestasi untuk menuju pentas yang lebih besar yakni di Olimpiade dan Paralimpiade nanti,” harapnya.
Dilanjutkan, HAORNAS tahun ini yang bertema “Ayo Olahraga, Dimana Saja, Kapan Saja” itu mengandung makna bahwa olahraga mudah karena dapat dilakukan dimana dan kapan saja. Hal ini menjadi penting agar masyarakat tidak terpaku bahwa olahraga hanya dapat dilakukan di fasilitas olahraga yang tersedia.
“Pembangunan didalam olahraga adalah tidak hanya jasmani, tetapi juga rohani. Dengan sehat rohani kita berarti telah mendukung kebijakan Bapak Presiden tentang Revolusi Mental, serta SDM Unggul Indonesia Maju,” terang Menteri.
Di kesempatan itu, Menteri juga menguraikan bahwa pembinaan atlet muda berbakat yang didukung talent identification dan talent scouting yang tepat, telah dibuktikan pada perhelatan ASEAN Schools Games (ASG) 2019 di Semarang. Saat itu, Indonesia tidak sekadar sukses menjadi tuan rumah dan penuhi target juara umum, namun secara keseluruhan, Indonesia mampu melampaui target. Diuraikan pula, tahun 2018 pada perhelatan Asian Games dan Asian Paragames, dimana mampu menduduki peringkat ke empat dan atlit disabilitas mampu mencatatkan sejarah baru menjadi peringkat ke lima ajang Asian Paragames.
“Itu pertanda bahwa kita telah menata fondasi olahraga prestasi yang cukup kuat dimulai dari usia Dini, atlit Unggulan dan atlit Disabilitas. Kita telah memiliki harapan besar untuk membangun olahraga prestasi dengan melakukan pembinaan secara berjenjang,” terangnya.
Dijelaskan, tahun ini telah disiapkan atlit-atlit yang akan bertanding dalam perhelatan Olimpiade dan Paralimpiade Tahun 2020 yang akan diselenggarakan di Tokyo. Cabang olahraga yang dipertandingkan nanti merupakan cabang olahraga unggulan yang diharapkan mampu melampaui target yang ditentukan.
“Kesuksesan menjadi tuan rumah ajang olahraga tingkat Asian, menjadi tolak ukur untuk bisa menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade tahun 2032,”tandasnya.
Menteri ungkapkan, Presiden Joko Widodo telah menindaklanjuti melalui surat pengajuan sebagai kandidat tuan rumah yang disampaikan kepada Presiden International Olympic Committee (IOC) melalui Duta Besar Indonesia di Swiss.
“Kita juga berharap pencak silat yang merupakan olahraga asli rakyat Indonesia mampu dipertandingkan dalam ajang bergengsi tersebut. Rangkaian Pencak Silat Road to Olympic telah dilakukan tidak hanya diskusi-diskusi bersama pakar olahraga namun telah juga pelatihan-pelatihan secara profesional di berbagai negara. Itu menunjukan keseriusan kita agar Pencak Silat bisa masuk dalam cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang Olimpiade,”harapnya lagi. (BB-DIO)