BERITABETA.COM, Namrole – Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Buru Selatan (Bursel), Bachtiar La Galep-Sami Latbual (BISA), Kamis (12/9/2019) sore melakukan pendaftaran di Sekretariat Tim Penjaringan PDI Perjuangan yang berada di Desa Kamlanglale, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan.

Dari pantauan beritabeta.com, sebelum mendaftar di partai besutan Megawati Soekarno Putri itu, keduanya terlebih dahulu berjalan kaki bersama ratusan pendukung dari kediaman La Galep di Desa Elfule, Kecamatan Namrole pada pukul 15.50 WIT menuju Desa Waenono, Desa Kamlanglale, Desa Labuang dan kembali lagi ke Desa Kamlanglale untuk mendaftar pada pukul 16.20 WIT.

Saat tiba di Sekretariat Tim Penjaringan yang juga Sekretariat DPC PDI Perjuangan, pasangan BISA yang turut didampingi sejumlah Pengurus Ranting maupun PAC PDI Perjuangan langsung disambut oleh Ketua Tim Penjaringan Yohan Lesnussa, Sekretaris Tim Pejaringan Udi Ihsan, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bursel Ahmad Umasangadji, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bursel, Anselany Orpa Seleky serta sejumlah fungsionaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bursel maupun anggota Tim Penjaringan lainnya.

Ketua Tim Penjaringan, Yohan Lesnussa ketika menerima berkas BISA langsung memeriksanya dan menyampaikan bahwa pihaknya akan memeriksanya lebih detail lagi dan jika ada yang kurang lengkap, maka akan diinformasikan untuk dilengkapi.

Pasangan bakal calon Bupati – Wakil Bupati Buru Selatan, Bachtiar La Galep-Sami Latbual (BISA) didampingi sejumlah DPD PDI- Perjaungan  saat melakukan pendaftaran di Sekretariat Tim Penjaringan PDI Perjuangan di Desa Kamlanglale, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Kamis (12/9/2019)

Lesnussa pun menjelaskan tahapan penjaringan yang sementara dilakukan pihaknya sesuai jadwal yang dikeluarkan oleh DPC PDI Perjuangan, yakni tanggal 3-13 September (Waktu Pendaftaran dan Pengembalian Formulir), tanggal 15-17 September 2019 (Waktu Verifikasi dan Validasi Berkas), tanggal 18-19 September 2019 (Rapat DPC untuk Pengusulan), tanggal 20-21 September 2019 (Rapat DPD untuk Verifikasi Berkas), tanggal 22 September 2019 (Penyapaian Berkas ke DPP Partai).

Selanjutnya, untuk waktu sosialisasi bakal calon ke PAC Partai, Persiapan Survey, Pelaksanaan Survey dan Persentasi Survey akan disesuaikan waktunya.

Bakal calon yang telah mendaftar, lanjut Lesnussa, antara lain Safitri Malik Soulisa selaku Bakal Calon Bupati dan Julianus Serleky yang telah mengembalikan formulir pendaftaran di Tim Penjaringan pada Rabu (11/9/2019). Sedangkan, pada Kamis (12/9), selain pasangan BISA, Bakal Calon Bupati Muhammad Mukadar dan Abdulrahman pun telah terlebih dahulu mendaftar.

Untuk Jumat (13/9/2019), telah diinformasikan bahwa bakal calon bupati yang akan mendaftar terdiri dari Syahroel A E Pawa dan Abdul Mutalib Laitupa. Sedangkan, yang lainnya belum mengkonfirmasi.

La Galep kepada wartawan usai mendaftar mengatakan perjuangan yang dilakukannya bersama Sami Latbual lewat proses ini akan semakin kuat jika mendapat dukungan dan restu dari seluruh rakyat yang ada di Kabupaten Bursel.

“Kami harapkan dukungan dan doa restu dari seluruh rakyat Bursel ini. Mari kita berfikir jernih, berfikir positif terkait dengan bagaimana kita ikut meramaikan, ikut terlibat, baik sebagai bakal calon maupun rakyet di seantero Bursel,” kata La Galep yang akrab disapa LG itu.

Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bursel dan kini anggota DPRD Provinsi Maluku itu , dirinya maju berpasangan dengan Sami Latbual yang adalah anggota DPRD Kabupaten Bursel dua periode karena keduanya punya kesadaran sungguh disertai pengetahuan yang kompleks dan cukup banyak terkait dengan Bursel masa lalu, masa sekarang dan bagaimana kedepannya.

“Insya Allah kita punya kesadaran dan motivasi yang sama untuk bagaimana selanjutnya daerah ini bisa lebih di dorong lagi ke arah kemajuan,” ucapnya.

Ia mengaku sejak beberapa bulan lalu telah bersepakat bersama Sami Latbual untuk berpasangan dalam Pilkada ini karena memeiliki tujuan yang sama untuk Kabupaten Bursel bisa lebih baik lagi kedepannya.

“Katong dua punya hati yang sama. Beta selalu berfikir, Pileg itu adalah awal, tetapi beta punya niat dari awal itu maju Bupati dan Pak Sami-lah yang jadi pendamping. Dalam proses itu, banyak yang datang, tetapi beta tahu mereka punya tujuan adalah untuk menceraikan katong dua, tetapi beta bilang tidak,” katanya.

“Ini menjadi ketetapan yang beta. Tidak tahu dari mana datangnya, tetapi tertanam kuat di dalam hati ini. Karena itu, kalau bukan dengan Pak Sami beta tidak akan maju,” sambungnya.

Selain itu, lanjutnya, dalam setiap ajang Pilkada, pasti ada saja selisih paham, tetapi sebagai orang sudara masyarakat Bursel diajak untuk berdemokrasi secara sehat.

“Mari kita hadapi proses pemilihan Bupati dan Wakil Bupati periode 2021-2024 ini yang pemilihannya Insya Allah berlangsung pada bulan September 2020 dengan hati yang sejuk, hati yang damai,” ucapnya.

Lanjutnya lagi, terkait dengan moment-moment seperti ini, ada pihak-pihak yang mempertajam soal isu-isu perbedaan. Padahal, membangun Bursel kedepan tak bisa dilepas pisahkan dari keberagaman yang harusnya dijadikan sebagai kekuatan bersama kedepannya.

“Beta pikir Bursel yang heterogen, multikultur, agama, ini adalah fakta yang suka atau tidak suka kita harus bangun negeri ini berdasarkan keberagaman itu, mulai dari aspek etnis, suku, ras dan agama. Nah, karena itu konsep dasar kita harus membangun dari sana. Tidak bisa kemudian kita menapikan fakta soal prulalisme, heterogenitas kita di daerah ini,” ucapnya.

Sedangkan, soal bagaimana pasangan BISA mendapatkan Rekomendasi PDI Perjuangan maupun partai politik lainnya, LG sangat optimis bisa meraih rekomendasi yang maksimal untuk menjadi peserta Pilkada nantinya.

“Insya Allah kita semua punya peluang yang sama, karena komunikasi yang sudah kami bangun untuk meyakinkan DPP Partai Politik sudah cukup maksimal. Tinggal bagaimana ini dibuktikan dengan survey. Tetapi kami tetap gencar mengkonsolidasikan diri dengan partai-partai politik asal kami dibesarkan dan partai-partai politik yang memiliki visi yang sama untuk bagaimana membangun Kabupaten Bursel ini melalui momentum Pilkada 2020 nanti,” ucapnya.

Soal adanya keraguan akan pasangan ini dalam menghandel semua kebutuhan Pilkada ini, LG menghimbau agar masyarakat Bursel mempercayakan hal itu kepada Tuhan Yang Maha Esa dan bukan pada kekuasaan manusia.

“Soal kesiapan kami untuk menghandel seluruh kebutuhan-kebutuhan pertarungan ini, kami sudah siap untuk itu. Jadi, harapan kami rakyat tidak lagi silau bahwa kekuasaan itu adalah segala-segalanya. Sebab, yang segala-galanya adalah Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT. Itu kata kuncinya,” paparnya.

Sementara itu, dihadapan pendukung BISA di kediaman LG, Sami pun turut meminta doa dan dukungan seluruh rakyat Bursel.

“Kita bersama untuk memulai perjuangan ini guna menatap masa depan yang lebih baik. Kita berdoa, minta dukungan dari seluruh Bapak, Ibu, basudara semua masyarakat Bursel untuk mendoakan katong dua dalam melaksanakan proses-proses ini, baik hari ini ketika kita memulai proses perjuangan dengan mendaftarkan diri di PDI Perjuangan maupun proses-proses selanjunya dalam memperebutkan atau mencari rekomendasi partai dan selanjutnya pada proses-proses kampanye serta proses-proses pemenangan kedepan,” kata Latbual.

Menurut Latbual, BISA maju bukan untuk lawan siapa-siapa, tetapi pihaknya maju guna merebut kemenangan ini untuk menyambut hari depan Bursel yang lebih baik.

Selain itu, ketika mendaftar, dihadapan seluruh keluarga besar PDIPerjuangan maupun pendukung BISA, Sami pun bercerita bahwa saat Rakercabsus DPC PDI Perjuangan tanggal 27 Juli 2015 di Aula SMA Negeri Namrole untuk Penyerahan Rekomendasi PDI Perjuangan kepada Paslon Bupati dan Wakil Bupati yakni Tagop S Soulisa dan almarhum Ayub Seleky yang di pimpin oleh Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun, Ketua DPD PDI  Perjuang

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bursel, Ahmad Umasangadji yang meresponi apa yang disampaikan oleh Sami pun mengaku bahwa dirinya bergabung di PDI Perjuangan hingga bisa memimpin partai ini karena ajakan dari Sami.

Olehnya itu, ketika Sami akan mendaftar di PDI Perjuangan, iapun berusaha meluangkan waktu untuk hadir langsung.

“Saya masuk PDI Perjuangan itu karena Bapak Sami. Itu pengakuan saya secara jujur. Makanya ketika Pak Sami mau daftar, saya pun hadir saat ini,” kata pria yang akrab disapa Madoli itu.

Usai melakukan pendaftaran, pasangan BISA pun kemudian bersantai bersama Tim Penjaringan dan Pengurus DPC PDI Perjuangan dan pada pukul 17.30 WIT barulah meninggalkan Sekretariat Tim Penjaringan dengan kembali berjalan kaki dari Desa Kamlanglale menuju Desa Waenono (BB-DUL)