BERITABETA.COM, Namlea – Wakil rakyat di Kabupaten Buru kembali menunjukkan sikap tidak terpuji, lantaran beda pendapat. Insiden ini terjadi saat berlangsungnya Rapat Paripurna DPRD Buru dengan agenda Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi dan Laporan Banggar sekaligus persetujuan DPRD terhadap Ranperda LPJ ABPD TA 2021, Selasa sore (26/7/2022).

Ketua DPRD Buru, Muh Rum Soplestuny dan Ketua Partai Demokrat, Erwin Tanaya nyaris terlibat baku pukul atau adu tinju.

Ikwal peristiwa ini bermula, saat Ketua DPRD, Muh Rum Soplestuny, membuka rapat, terdengar Ketua Partai Demokrat Kabupaten Buru, Erwin Tanaya melakukan interupsi.

Erwin yang dilengserkan rekan-rekannya dari Partai Nasdem dan Perindo di kursi Ketua Fraksi Bupolo, sempat beranjak ke meja pimpinan dewan seraya menyerahkan foto copy kesepakatan bersama tiga partai yang menetapkan dirinya sebagai ketua Fraksi Bupolo.

Copyan surat itu juga sempat dibagi bagi ke sejumlah anggota dewan dan tamu undangan yang hadir.

Erwin Tanaya mempermasalahkan statusnya yang diselengserkan  dari ketua fraksi tanpa ada persetujuan dari Partai Demokrat.

Karena itu, pengiriman nama anggota fraksi Bupolo oleh ketua fraksi yang baru untuk mengisi sejumlah posisi di AKD dianggapnya cacat hukum yang  akan berimplikasi hukum terhadap produk DPRD.

Erwin meminta tanggapan dari Ketua DPRD atas masalah internal di Fraksi Bupolo. Situasi mulai memanas, karena ada beberapa anggota dewan yang menyela pembicaraan  Erwin dan dibiarkan oleh pimpinan sidang.

Mereka menilai, masalah internal di Fraksi Bupolo yang dibawa Erwin itu, tidak tepat.

Erwin tetap ngotot meminta waktu agar dirinya dapat menyampaikan masalah internal fraksi di rapat hari itu.

Ia menuntut ketua dewan menjawab masalah pergantian ketua fraksi yang melenceng dari kesepakatan awal tiga partai.

Rum Soplestuny Sempat menanggapinya, namun Erwin tidak puas dengan penjelasan itu. Erwin terus berteriak agar ketua dewan kembali memberikan waktu satu menit untuk ia memberikan penjelasan. Namun tidak ditanggapi.

Menyikapi kondisi yang semakin memanas,   Iksan Tinggapy dari Fraksi Partai Golkar yang pernah menjadi Ketua DPRD Buru ini berusaha mendinginkan situasi, dengan menawarkan opsi sidang diskorsing.

Selain dikorsing untuk menunaikan sholat magrib, suasana skorsing itu dapat dilakukan untuk lobi-lobi, sehingga masalah di tubuh fraksi Bupolo itu tidak lagi dibawa di rapat paripurna.

Setelah Iksan berbicara, Mazer Salasiwa dari Fraksi PPP juga meminta agar rapat paripurna fokus saja pada agenda inti, sehingga jangan lagi melebar ke persoalan lain.

Saat Mazer mulai berbicara, pengeras suara diduga sengaja dimatikan. Sedangkan Erwin terus berteriak agar tetap diberikan waktu satu menit untuk berbicara.

Erwin mencoba menggunakan pengeras suara di mejanya. Tapi sudah dimatikan , sehingga ia sempat gerah dan bertanya kenapa pengeras suara dimatikan.

Erwin bangun dari kursi dan membanting pengeras suara di mejanya . Ia terus meninggalkan kursi dan berjalan ke arah meja pimpinan sidang.

Setibanya di depan meja pimpinan, tangan kiri Erwin yang sedang memegang botol air meniral dilemparkan ke bawah meja pimpinan.

Dari arah belakang, anggota Partai Nasdem yang kini mengambil alih kedudukan Erwin sebagai Ketua Fraksi Bupolo, Robi Nurlatu juga terlihat melempar air mineral ke  tubuh Erwin Tanaya.

Namun meleset dan  Erwin terlihat  melenggang kangkung  meninggalkan ruang sidang Bupolo I.

Insiden pelemparan air mineral itu, ikut menyulut emosi Ketua Dewan. Rum Sopletuny  berlari ke arah Erwin Tanaya dan tangan kirinya dilayangkan untuk memukul Erwin. Tapi ditangkis Erwin dengan tangan kanan.

Rum Soplestuny berusaha terus memukul  dengan tangan kanan  dan Erwin juga tidak hanya berdiam diri serta balik balas memukul.

Suasana kacau itu keburu dilerai Djalil dan Dali serta sejumlah orang yang bergegas ke arah Rum dan Erwin. Keduanya lalu dipisahkan.

Insiden baku pukul yang tidak diduga itu ditonton Penjabat Bupati. Dalam situasi kacau itu terdengar ada teriakan dari sejumlah tamu undangan, agar tetap menjaga Marwah DPRD sehingga tidak harus sampai terjadi saling baku pukul.

Insiden yang tidak berlangsung lama itu tidak sampai mengganggu  jalannya rapat paripurna.

Rum Soplestuny kembali memimpin jalannya rapat paripurna hingga selesai. Sedangkan Erwin memilih meninggalkan ruang rapat guna menghindari insiden lanjutan.

"Beta (saya) langsung pulang supaya seng ribut"singkat Erwin.

Sementara itu jubir Fraksi Bupolo, Rifai Takimpo saat menyampaikan pandangan akhir fraksi, sempat menyampaikan permintaan maaf atas nama fraksinya dalam insiden itu (*)

Pewarta : Abd. Rasyid T