BERITABETA.COM, Namlea - Ketua Partai Demokrat [PD] Kabupaten Buru, Erwin Tanaya menyampaikan permohonan maaf atas insiden kericuhan yang nyaris berakhir dengan tindakan adu tinju di Paripurna DPRD Buru.

Kejadian antara dirinya bersama Ketua DPRD, Muh Rum Soplestuny itu diuakui karena untuk meluruskan hal-hal yang dianggap keliru.

"Mohon maaf atas situasi kemarin. Saya mohon maaf kepada Penjabat Bupati Buru, pak Djalaludin Salampessy dan Sekda pak Muh Ilyas Hamid serta jajarannya,"ungkap Erwin Tanaya saat memberikan keterangan pers kepada para wartawan di Namlea, Rabu (27/7/2022).

Erwin juga menyampaikan maaf kepada kepada seluruh undangan yang menghadiri rapat paripurna saat itu.

Menurut Erwin, interupsi yang dilakukan dalam rapat paripurna itu tujuannya untuk meluruskan hal-hal yang keliru dilakukan oleh pimpinan DPRD.

Harapannya berharap pimpinan bisa mencetuskan sebuah keputusan yang baik dan benar.

Ia mengaku, sebenarnya tindakan seperti itu tidak perlu terjadi sebagai seorang pimpinan. Dam pasca konflik itu sampai saat ini, tidak ada komunikasi dengan Ketua DPRD Buru.

“Saya juga belum ada komunikasi langsung atau by telepon dengan dua wakil ketua dewan lainnya,” urainya.

Kata Erwin, hanya ada beberapa teman anggota dewan yang telpon dan ia meluruskan duduk persoalannya. Setelah disampaikan Erwin dengan gamblang, baru rekan-rekannya mengaku tahu duduk persoalan yang sebenarnya.

Erwin mengaku, banyak rekan-rekannya bersimpati dan menyatakan apa yang diprotes Erwin adalah betul dan apa yang dilakukan Pimpinan Dewan yang mengesahkan Robi sebagai Ketua Fraksi Bupolo adalah inkonstitusional.

Dikatakan, sebelum adanya insiden itu, dirinya  masih mau mengklarifikasi paripurna awal tanggal 22 Juli lalu yang disampaikan Pimpinan Dewan, Muh Rum Soestuny, terkait perobahan Ketua Fraksi Bupolo.

Perubahan posisi ketua fraksi dari dirinya kepada Robi Nurlatu tidak sesuai, sebab tidak dilakukan melalui partai koalisi, yakni Partai Demokrat, Perindo dan Partai Nasdem.

"Itu yang beta mau sampaikan. Namun kemudian mic (mikrofon) sudah dimatikan.Tidak diberi kesempatan untuk Beta berbicara, lalu Beta keluar,"tutur Erwin.

"Saat berjalan keluar meninggalkan ruang paripurna, pimpinan DPRD turun menghalangi dan mau mengajak berkelahi,"lanjut Erwin.

Bahwa ada kesepakan awal dari tiga partai yang menetapkan dirinya sebagai Ketua Fraksi Bupolo  itu memang ada. Dan Erwin langsung memperlihatkan surat asli yang dibawa olehnya kepada para wartawan. Copyannya sempat ia bagi-bagikaiipn di rapat kemarin.