Catatan : Mary Toekan Vermeer (Pengagum Sejarah Islam)  

Lampu di sudut ruang baca rumah kami, selalu menyala, setiap selesai Isya. Duduk santai sambil melunjurkan kedua kakinya, papa tenggelam dalam jutaan huruf - huruf hingga pukul sebelas malam.

Pemandangan ini melekat kuat dalam ingatanku. Alhamdulillah akhirnya tertular juga  diantara kami kecintaan terhadap baca, walau tak semua menyukainya.

Delapan tahun belakangan ini, cinta itu semakin menggebu. Semua bermula dari ketertarikan akan sejarah - sejarah Islam yang mengapung satu persatu di permukaan lautan ilmu, membuatku tak henti terpesona, jatuh cinta berulang  kali.

Semua buku tentang sejarah Islam menjadi menu sarapan di pagi hari maupun cerita pengantar tidur. Kebiasaan ini sungguh membawa perubahan ke arah lebih baik. Rasanya setiap waktu sayang terbuang tanpa membaca, penuhi ilmu yang tak sempat terpetik.

Disitu baru tersadar, mengapa ayat - ayat Makkiyah atau surah - surah yang turun di Makkah itu penuh dengan sejarah manusia terdahulu.

Niat baca negeri dengan muslim terbesar di muka bumi ini, berada di peringkat rendah. Tertinggal 100 poin (371) dari 487 poin rata - rata dunia.

Data penelitian dari PISA ( (Programme for International Student Assessment ) tahun 2018, Indonesia menduduki peringkat 70 dari 77 negara yang diteliti. Lima negara dengan tingkat literasi tertinggi di dunia, tak ada satupun negara Muslim.

Padahal tak harus buku menjadi medianya. Begitu banyak informasi melimpah dari dunia sosial media yang dibagipun, kenyataannya memang jarang tersentuh, walaupun itu ibarat hanya selembar halaman.

Sungguh Muslimin dibawa terbuai dengan hal - hal tak berarti. Cara pandang dan berpikir kita, dikebiri dengan konten - konten tak bermutu.

Akibatnya, Muslimah yang diangkat tinggi kedudukannya dalam Islam, tak sedikit melemparkan sendiri dirinya terjun bebas ke level - level terbawah. Sementara para lelaki sejatinya menjadi pemimpinpun kehilangan perannya.

Masa Keemasan Islam

Tak sampai 5 tahun sejak wafatnya Rasulullah SAW, dua imperium yang menguasai dunia saat itu, Romawi dan Persia ditutup kaum Muslimin. Tingginya literasi umat Islam masa itu,  mengantarkan cahaya Islam mencahayai hampir seluruh permukaan bumi.

Ilmu pengetahuan melesat pesat. Para lelaki dan wanita Muslim bersaing dalam riset ilmu pengetahuan. Mereka menemukan berbagai macam cabang ilmu berikut perangkatnya.