BERITABETA.COM, Namlea - PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) menyalurkan bantuan modal usaha bagi pelaku usaha Minyak Kayu Putih di Desa Sawa, Kecamatan Lilialy, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku.

General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula menyampaikan, penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) yang diberikan pihaknya untuk peningkatan pertumbuhan sektor ekonomi di Indonesia, khususnya di Maluku.

“Kami menyalurkan bantuan modal usaha ini sebagai bentuk dukungan kami terhadap perkembangan suatu daerah, terutama bagi para pelaku usaha yang tengah mengembangkan usaha mereka,” ujar Awat (17/6/2023).

Adapun penerima manfaat bantuan modal ini merupakan pelaku usaha Minyak Kayu Putih yang turut terpapar dampak Covid-19 dua tahun terakhir.

Total bantuan senilai Rp. 250 juta itu dipergunakan sesuai kebutuhan para pelaku usaha, yakni penyediaan ketel, pembuatan alat penyulingan stainless, pembelian lahan daun, dan lain sebagainya.

Awat berharap, bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, dan mampu memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan para pelaku usaha.

"Jadi ini untuk mendukung pembangunan, kenyamanan aktivitas masyarakat dan mendukung pemerintah dalam pencapaian target-target Sustainability Develompment Goals (SDG’s)," tambah Awat.

Adapun kelompok usaha yang terdiri dari 10 Kepala Keluarga (KK) ini telah berdiri sejak 2015 silam. Usaha mereka dihantam pandemi Covid-19, karena meski permintaan meningkat di musim corona, namun mereka harus bersaing dengan pengusaha besar. Terlebih ketika mereka mengalami keterbatasan peralatan untuk memproduksi barang dalam jumlah banyak.

“Sebagian besar usaha ini sudah dikuasai oleh pengusaha-pengusaha besar; dimulai dari ketersediaan lahan pohon kayu putih, proses pengambilan daun kayu putih, proses penyulingan sampai penjualan dan pemasaran minyak kayu putih itu sendiri,” ucap salah seorang penerima bantuan, Dullah Malaka (63).

Sebelumnya, Dullah dan kawan-kawannya hanya mampu memproduksi sekitar 50 liter per minggu saja. Dengan adanya bantuan modal usaha ini, mereka optimis produksi Minyak Kayu Putih akan semakin meningkat, demikian juga pendapatan kelompok ini.

“Alhamdulillah dengan bantuan PLN, kami berharap dapat mengembangkan usaha kami sehingga manfaat usaha kami bisa dirasakan masyarakat Maluku dan Indonesia secara lebih luas serta tersedia dengan jumlah yang cukup. Harapan kami dengan penambahan 4 sampai 5 ketel dapat mendongkrak produksi kami Menjadi 30 hingga 50 Gen 5 liter 150 liter sampai dengan 250 liter per minggu,” pungkasnya (*)

Editor : Redaksi