“Prinsipnya kami terus berupaya agar memenuhi kebutuhan masyarakat akan energi listrik. Jadi, kami berharap kehadiran listrik 24 jam ini tak hanya mampu memenuhi kebutuhan dasar saja, melainkan juga dapat dimanfaatkan masyarakat, terutama dalam peningkatan perekonomian sesuai dengan potensi yang ada di Pulau Tiga ini,” harap Awat.

Sementara itu, dalam sambutannya, Penasihat Pembangunan Kedutaan Besar Selandia Baru di Indonesia, Kirk Yates mengakui sebelum implementasi program NZMates, Duta Besar Selandia Baru telah melakukan kunjungan ke Pulau Tujuh pada 2018.

“Ini menunjukkan komitmen kami, untuk mendukung Indonesia mencapai target energi baru terbarukan dengan kerja sama ini,” aku Kirk.

Kirk juga mengapresiasi seluruh proses yang tak mudah ini, namun bisa dilewati dengan baik sehingga PLTS Pulau Tiga bisa kembali beroperasi.

Direktur Pendanaan Bilateral, Dr. Rd. Siliwanti, MPIA menyampaikan, percepatan transisi energi menjadi salah satu upaya menjaga ketahanan energi dan mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia.

Transisi energi juga menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperluas akses terhadap teknologi yang terjangkau dan bersih guna menjaga daya saing nasional dan mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan lebih hijau.