Ia menambahkan, bagi pemilih, khususnya yang non muslim, bahwa PPP tetap azaznya Islam dan jiwanya nasionalis.

“Beta cukup banyak dipilih oleh teman-teman di GPM dan adalah kewajiban untuk kita menjaga ukhuwah Islamiah tetapi juga ukhuwah insaniah dengan semua pemeluk agama dan tujuan kita satu untuk membangun kabupaten ini,"sambung Aziz.

Dalam bagian lain sambutannya, Aziz juga menjelaskan,  kalau pelaksanaan konsolidasi di setiap jenjang, baik di tingkat DPP, DPW, DPC, PAC, adalah suatu kewajiban amanat konsitusi PPP yang wajib dilaksanakan dalam siklus lima tahunan.

Saat ini adalah bagian yang substansial dalam memantapkan dan meningkatkan konsolidasi PPP menuju PPP yang lebih fungsional. Utamanya dalam mendiamkan bangunan kelembagaan yang kuat, solid, sistimatis, militan dan juga adaptif, di tengah tengah situasi dan dinamika politik di setiap wilayah kabupaten/kota.

PPP  sebagai institusi politik, memiliki visi dan misi keumatan dan kebangsaan yang selalu hidup di tengah-tengah dinamika politik yang dinamis.

Olehnya itu, PPP tidak boleh lengah dan cepat puas dengan apa yang telah dicapai selama ini. Sebab setiap hasil yang dicapai selalu dibalut dengan tantangan dan hambatan yang menghadang yang yang tentu wajib untuk kita lewati dengan baik.

Dengan demikian PPP akan selalu menguatkan dan meningkatkan fungsi-fungsi kelembagaan itu. Juga akan semakin menajamkan dan membuktikan aksi keumatan yang nyata guna ikut memecahkan masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh umat dan publik, khususnya di bumi Bupolo yang kita cintai ini, Buru dan Buru Selatan.

Aziz  ingin memastikan hasil Muscap PPP akan menghasilkan kepemimpinan yang kapabel penuh solidaritas, juga tumbuh dalam konfitas ekslusif dalam menumbuhkan juang kemenangan PPP pada pemilu yang akan datang yang sisa 25 bulan lagi.

Momentum muscab ini juga akan digunakan sebagai wadah untuk mengevaluasi setiap tugas yang diamanahkan oleh DPC PPP masa Bhakti lima tahun sebelumnya (*)

Pewarta : Abd. Rasyid T