BERITABETA.COM, Ambon – Keputusan Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Asri Arman menutup aktivitas PT Spice Islands Maluku (SIM) yang bergerak di bidang perkebunan pisang Abaka, kini kembali menuai protes warga.

Kali ini, warga dari tiga negeri (desa) masing-masing, Negeri Nuruwe, Negeri Kawa dan  Negeri Hatusua menggelar aksi menutup atau memblokade jalan trans Seram yang merupakan jalur utama  penghubung antar kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Maluku Tengah menuju Kota Ambon.

Blokade jalan oleh warga berlangsung pada pukul 10.00 WIT, Sabtu (26/7/2025).

Dari video amatir yang beredar, warga  menggunakan batang pohon yang dirobohkan melintang di atas badan jalan, dan melakukan pembakaran,  sehingga arus lalulintas terganggu.

Aparat kepolisian dan TNI juga terlihat sudah berada dilokasi kejadian untuk meredam kemarahan warga.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, aksi dari warga tiga negeri  diduga masih berkaitan dengan kebijakan Bupati SBB, Asri Arman yang mengeluarkan surat menutup operasional PT Spice Island Maluku, atas rekomendasi dari DPRD setempat.

Mereka nenyampaikan protes, karena penutupan PT SIM menyebabkan sejumlah warga yang menjadi karyawan perusahaan tersebut  harus dirumahkan dan kehilangan pekerjaan.

Sebelumnya, ratusan warga juga sudah  mendatangi kantor DPRD setempat untuk menyampaikan aspirasinya, mendesak agar surat edaran Bupati SBB segera dicabut.

Informasi yang beredar menyebutkan,  adanya dugaan keterlibatan salah satu  Anggota DPRD SBB, Dapil Seram Barat, Andi Akbar,  yang ikut terlibat dalam aksi penolakan terhadap kehadiran PT SIM, yang berinvestasi di bidang perkebunan pisang abaka.

Politisi Demokrat ini disebut ikut aktif  mempengaruhi warga Pelita Jaya,  untuk menolak kehadiran PT SIM, sehingga menimbulkan pro dan kontra di tengah warga, yang berpotensi  terjadinya gangguan Kamtibmas.

Humas  Polres SBB, Ipda Asep Soissa yang dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengaku belum  mengetahui secara jelas kronologi dari kejadian tersebut, namun menurutnya, personil sudah dikerahkan menuju lokasi kejadian.

"Memang benar Hatusua ada pemalangan jalan sekitar Jam 10.05 tadi. Tapi belum tahu pasti kejadiannya. Sementara tim sudah berada di lokasi," tandasnya (*)

Editor : Redaksi