Puluhan UMKM Terlibat Dalam Kegiatan Pasar Keuangan Rakyat
BERITABETA, Ambon – Puluhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang beroperasi di Kota Ambon akan dilibatkan dalam kegiatan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) yang digelar besok, tanggal 20 Oktober 2018.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku memastikan keterlibatan puluhan UMKM itu. Mereka akan menampilkan produk kerajinan dalam ajang PKR.
“PKR tahun 2018 diikuti 50 peserta yang terdiri dari 39 peserta dari jasa keuangan, dua peserta dari OJK dan Bank Indonesia (BI), delapan peserta dari sektor rill yakni dari perhotelan, maskapai penerbangan, dealer yang akan menampilkan produk terbaru,” kata Kepala OJK Maluku Bambang Hermanto di Ambon, Jumat (19/10/2018)
Menurut dia, PKR digelar untuk kedua kali di Ambon dengan tujuan meningkatkan literasi serta inklusi keuangan di Provinsi Maluku, sekaligus memberikan peluang bagi UMKM.
Selain itu juga membangun sinergi antara seluruh lembaga jasa keuangan di provinsi Maluku untuk meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan, sehingga diharapkan masyarakat semakin cerdas terkait masalah keuangan.
“Masyarakat jug adapat mengakses keuangan yang ritel diawasi oleh OJK serta mendukung pengembangan perekenomian dan program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat,” katanya.
PKR tahun 2018 kata Bambang, dikemas dengan kegiatan yang berbeda dan beragam lomba di antaranya mewarnai tingkat SD , festival Band tingkat SMA, Lomba Flog untuk pelajar SMP serta beragam lomba yang menarik masyarakat.
“Festival Band merupakan bentuk dukungan Ambon sebagai Kota Musik Dunia. Selain beragam lomba juga akan dilakukan aksi donor darah kerjasama dengan Densipur dan Yonif 733,” ujarnya.
Ia menjelaskan, PKR digelar untuk memperingati bulan inklusi keuangan di bulan Oktober? secara Nasional, dengan tujuan masyarakat bisa mengenal produk-produk jasa keuangan dan secara langsung beriteraksi.
Melalui kegiatan ini, masyarakat kota Ambon akan mendapatkan informasi yang cukup sehingga dapat memiliki kompetensi, pemahaman yang lebih baik.
“Ketika masyarakat paham melakukan akses keuangan, maka dipastikan akan bertransaksi sehingga tingkat akses keuangan masyarakat di Provinsi Maluku bisa meningkat,” tandas Bambang. (BB/DIO)