BERITABETA.COM, Ambon – Pandemi Covid-19 telah membawa sejumlah petaka pada sektor ekonomi. Salah satu yang terkena dampak dari gejolak ini adalah Usaha Kecil Menengah (UKM).

Disebutkan, hampir separuh dari UKM di Indonesia mengalami mati suri, termasuk yang ada di Provinsi Maluku.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Maluku, Drs. Mohammad Nasir Kilkoda dalam webinar bertema “Strategi Adaptasi UKM Merespon Dampak Pandemi Covid dan New Normal” mengatakan, untuk mengantisipasi hal tersebut,  ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki Koperasi dan Usaha Mikro Mikro, Kecil Menengah (UMKM). Masing-masing, Finansial, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM dan Inovasi Pemasaran.

“Dari segi finansial, UMKM harus lebih efektif dalam penggunaan modal baik dari proses rencanaan usaha, produksi  sampai pada pemasaran hasil. Intinya lebih selektif dari segi jumlah produksi dengan memperhatikan permintaan pasar,” kata Kilkoda saat menyampaikan materi “Konteks Penguatan UMKM dalam Menghadapi Pandemic Covid.”

Webinar yang digelar, Rabu (12/8/2020) ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional yang ke-5. Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Maluku mengandeng PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) Ambon sebagai stakeholder yang selalu mengutamakan UMKM dalam pengembangan usahanya.

Selain Kadis Kopersi dan UKM Provinsi Maluku Mohammad Nasir Kilkoda yang hadir sebagai pembicara, webinar tersebut juga menghadirkan Ridul Akbar selaku Pimpinan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) serta Felix Tisera, S.Pi. selaku Konsultan Pendamping PLUT Maluku serta para pelaku UMKM.

Kilkoda menjelaskan, selain aspek financial, dari segi peningkatan SDM, masih  diperlukan pelatihan – pelatihan secara berkelanjutan dalam mengasah kemampuan para pelaku usaha.

Hal ini dimaksudkan,  agar SDM yang tersedia mampu bersaing maupun adaptif terhadap perubahan – perubahan yang terjadi, sehingga UMKM lebih siap dan mampu bartahan di masa Pandemi ini.

Sedangkan dari segi Inovasi Pemasaran, UMKM harus memanfaatkan perkembangan jaman lewat   media – media sosial untuk membuka  jaringan pemasaran secara online.

Dikatakan, dukungan pemerintah melalui PLUT Maluku sangat diperlukan diantaranya  dalam bentuk pendampingan terhadap UMKM, bimbingan teknis, membangun jaringan dalam bentuk bermitra serta membuka jaringan pasar secara online dalam rangka memasarkan produk UMKM.

Sementara Felix Tisera dalam kesempatan itu juga memaparkan tips-tips yang dapat dilakukan UMKM di masa pandemik antaranya, memastikan arus kas agar tetap positif, merencanakan  kembali anggaran biaya, mengecek bahan baku untuk produksi, menjaga komunikasi dengan pelanggan serta memaksimalkan penggunaan medsos untuk pemasaran produk.

Menurut Felix, ada beberapa spirit UMKM di masa pandemic yaitu kolaborasi UMKM dengan pihak yang bisa diajak kerja sama dalam mengembangkan usaha, evaluasi model bisnis yang optimal, inovasi serta pengembangan.

Sedangkan Ridul Akbar selaku Pimpinan PT. PNM dalam materinya  “Program dan Pembiayaan Permodalan Nasional Madani untuk Pembiayaan,”  menjelaskan  untuk UMKM yang terkena imbas pandemi, pihaknya telah menerapkan relaksasi atau perpanjangan untuk jangka waktu membayar.

“Dari kesepakatan awal yang kita bangun, karena terjadi kondisi Covid-19, maka kita buat lagi kesepakatan baru (ulang)  dalam perjanjian dengan PNM,” urainya.

Dalam webinar ini, peserta UMKM yang mengikutinya  akan mendapatkan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) dan Nomor Izin Berusaha (NIB), yang difasilitasi PLUT yang dilakukan melalui Online Single Submission (OSS) (BB-ES)