"Saya fokus terhadap semua tujuan dan target hidup yang ingin dicapai, meyakini semua mimpi yang ingin diraih, serta menjalani seluruh prosesnya dengan penuh doa dan kesabaran," kata Qori Lestari.

Memulai karir musik profesional di tengah kesibukannya sebagai Dokter, Qori Lestari punya alasan tersendiri, karena bernyanyi adalah salah satu hobi baginya.

Qori Lestari makin terpicu oleh inspirasi untuk menulis lirik yang ia dapatkan dari kondisi masyarakat di saat pandemi sekarang ini, dan kemudian ia lahirkan menjadi sebuah karya sosial dalam bentuk lagu.

"Kebetulan bertemu tim Ruang Kreasi Studious, akhirnya lagu Jangan Menyerah benar-benar bisa direalisasikan," kata Qori Lestari.

Qori Lestari mengaku optimis bergabung dengan Ruang Kreasi Studious karena memiliki kedekatan tersendiri dengan seluruh tim manajemen artis tersebut. Kedekatan tersebut bermula saat Qori Lestari diundang jadi narasumber di podcast yang digelar oleh Ruangkreasi TV. Qori Lestari merasa nama manajemen artis tersebut sesuai dengan eksistensinya, adalah ruang untuk berkreasi.

Sebelum Qori Lestari, Ruang Kreasi Studious telah merilis penyanyi Nona, grup musik The Bungsu, dan Story of Lea. Ruang Kreasi Studious dimotori oleh Dicky (eks Drummer Five Minutes) dan Herman Husin (eks Drummer Jamrud).

Qori Lestari juga mengatakan bahwa ia sendiri yang menjadi Executive Producer lagu Jangan Menyerah yang dirilisnya, musiknya diaransemen oleh Raia (Story of Lea) dan Kaka (Instrum), mixing dan mastering juga dikerjakan oleh Kaka, diproduseri oleh Ruang Kreasi Studious. Lagu Jangan Menyerah merupakan salah satu bentuk dedikasi dari hasil usaha produk Dermalize Skincare yang sedang dikembangkan Qori Lestari.

“Sebagian besar dari pendapatan lagu Jangan Menyerah akan saya donasikan untuk membantu orang-orang yang terdampak pandemi Covid-19. Ikut menyebarkan lagu Jangan Menyerah yang saya rilis adalah bentuk kepedulian kita bersama dalam upaya membantu masyarakat yang tengah membutuhkan," kata Qori Lestari (*)

Pewarta : Muhammad Fadhli