Saadiah Uluputty : Kami Tidak Minta Belas Kasihan, Tapi Keadilan

BERITABETA.COM, Jakarta — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Saadiah Uluputty, menyampaikan kegelisahannya terkait ketimpangan pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya di wilayah pelosok Maluku.
Penyampaian ini membawa suasana haru menyelimuti ruang rapat Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta, saat Raker bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Saadiah secara lantang menyuarakan kondisi miris yang masih dialami banyak daerah terpencil. Ia bahkan tak kuasa menahan haru ketika menggambarkan perbedaan kontras antara jalanan ibukota dan akses jalan di daerahnya.
“Ketika saya naik mobil dari rumah menuju DPR, saya melintasi aspal yang halus dan licin. Namun, di saat yang sama, saya teringat daerah-daerah seperti Batabual, Kilmuri, Inamosol dan lainnya, bahkan belum pernah merasakan aspal, jalan layak, atau jembatan yang kokoh,” ungkap Saadiah dengan suara bergetar.
Politisi PKS asal Maluku ini menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur bukan sekadar proyek, melainkan bentuk nyata dari pelaksanaan sila kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Ia mendesak pemerintah untuk lebih serius mengalokasikan anggaran secara adil, bukan hanya terfokus di Jawa atau wilayah perkotaan besar.
“Yang kami minta bukan belas kasihan, tapi rasa keadilan. Masyarakat di daerah-daerah tertinggal juga berhak merasakan jalan yang layak, jembatan yang aman, dan akses infrastruktur yang memadai,” tegasnya.
Saadiah pun meminta Kementerian PUPR untuk menjadikan daerah tertinggal sebagai prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah ke depan.
"Menurut kami, infrastruktur yang adil adalah kunci untuk membuka akses ekonomi, pendidikan, dan kesehatan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali," ungkap Uluputty (*)
Editor : Redaksi