BERITABETA.COM, Ambon – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama Tim Ahli dan para Koordinator Bidang.

Rakor ini yang digelar di lantai VI Kantor Gubernur Maluku, Selasa (6/10/2020) ini, merupakan kegiatan perdana yang  dilakukan Satgas Covid-19 (STPC19), setelah  berganti nama dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

“Ini pertemuan pertama secara resmi setelah mengganti nama dari Gugus Tugas (Gustu) menjadi Satuan Tugas (Satgas),” kata Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang saat mengawali rapat tersebut.

Kasrul yang juga menjabat sebagai Sekda Maluku ini menjelaskan, pertemuan perdana ini, hanya melibatkan para Kepala Bidang dan Tim Ahli dari Satgas saja. Meski, hanya melibatkan dua pihak dalam rapat tersebut, arahan dari keduanya sangat diperlukan untuk dijadikan referensi dalam menyusun Program Kerja Satgas Penanganan Covid-19 Maluku nantinya.

“Hari ini, kita cuma ketemu Kepala Bidang dengan Tim Ahli. Ini semacam forum konsultasi, sebelum kami melakukan pertemuan dengan seluruh pelaksana harian secara lengkap, untuk membahas, minimal sampai Desember kedepan apa yang akan kita laksanakan,” jelas Kasrul.

Kasrul juga menjelaskan,  di Tim Ahli tersebut terdapat dua bidang baru, yakni Bidang Perubahan Perilaku dan Bidang Relawan.

Mengenai perubahan perilaku, Kasrul menginginkan adanya perubahan berperilaku disaat pendemi masih berlangsung. Tak cukup hanya kalangan pemerintah (Satgas) atau TNI/Polri saja yang merubah perilaku, bila seluruh kalangan merubah sikap, maka penanganan Covid-19 akan berjalan maksimal.

“Di Tim Ahli ini ada sebenarnya bidang yang baru, yakni Bidang Perubahan Perilaku dan Bidang Relawan. Kedepan kita harus merubah perilaku. Siapa yang merubah, kalau hanya kita saja yang di Satgas, TNI/Polri, maka saya kira dampaknya tidak terlalu optimal. Tapi kalau kita semua dan dimotori relawan-relawan yang didalamnya terdapat tokoh pemuda dan lainnya, mungkin hasilnya lebih baik,” harap Kasrul.

Di tempat yang sama, Konsultan United Nations Children’s Fund (Unicef), Dokter Siska menyampaikan arahan mengenai potensi penyebaran Covid-19.

Dikatakannya, sejak awal bulan lalu, pihakya sempat berdiskusi perihal strategi apalagi yang akan  dilakukan dalam penanganan Covid-19.

Pada saat itu, pihaknya mulai mengidentifikasi adanya penularan di Klaster Perkantoran. Satgas pun, kata Sisca  mengambil tindakan cepat di perkantoran lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerntah Kota Ambon yang diikuti dengan sosialisasi.

Berdasarkan analisis kajian, tersebut , papar Sisca, beberapa kasus terkonfirmasi yang ditemukan, memiliki hubungan cukup erat antara Klaster Perkantoran dengan Klaster Keluarga, dan akan dilanjutkan penularannya ke kantor lain, dikarenakan di dalam satu keluarga terkadang terdapat dua atau tiga orang bekerja di kantor berlainan.

“Jadi saat itu kita berharap, dengan penguatan Kantor Tangguh dan Keluarga Tangguh, kita bisa memperlambat penularan Covid-19,” kata Siska.

Sementara itu, Kepala Badan Intelejen Negara Daerah (Kabinda) Maluku,  Brigjen TNI. Jimmy Aritonang menyarankan untuk dilakukan koordinasi secara ketat. Sebab,  kondisi masyarakat perihal mekanisme Swab, hingga saat ini masih menjadi masalah.

Menurutnya, sejauh ini salah satu faktor utama penyebab masifnya penyebaran Covid-19 adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat menjalankan protokol kesehatan.

“Di sisi lain, masih terdapat adanya masyarakat yan tidak percaya terhadap Covid-19,” kata Jimmy (BB-DIO)