BERITABETA.COM, Bula — Sejak berdiri pada 2014 lalu, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD-IT) Harapan Kita di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terus mencetak lulusan berprestasi.

Kepala SD IT Harapan Kita, Siti Barokah kepada beritabeta.com di Bula, Sabtu (26/4/2025) mengungkapkan, hingga tahun 2025 ini SD IT Harapan Kita sudah enam kali mencetak lulusan.

"Mulai berdiri tahun 2014. Saat itu berdiri langsung dapat izin operasinya di tahun yang sama. Ini lulusan yang ke-6," ungkap Siti Barokah.

Siti membeberkan, pada tahun ini sebanyak 24 orang siswa-siswi di sekolah yang bernaung di bawa Yayasan Amami itu mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS).

Dia mengaku, UAS yang menggunakan model ofline di gedung sendiri ini, semua peralatan ujian ditanggung sepenuhnya oleh pihak sekolah.

"SD Islam Terpadu Harapan Kita tahun ini menyelenggarakan ujian secara mandiri, tidak menumpang di sekolah lain. Kami memakai model ofline dengan jumlah peserta ujian, laki-lakinya ada 13, perempuannya juga ada 11. Semua perlengkapan ujian ditanggung sepenuhnya oleh pihak sekolah," bebernya.

Pihaknya menerangkan, dari total peserta ujian ini, pihak sekolah membagi dalam dua ruang dengan jumlah masing-masing ruangan sebanyak 12 orang.

Ia mengatakan, selaku pimpinan sekolah sangat bangga karena pelaksanaan ujian yang berlangsung dari 22 hingga 26 April 2025 ini ikut disaksikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) SBT, Afifudin Rumakway dan unsur Forkopimcam.

"Kami terbagi menjadi dua ruang, satu ruangan terdiri dari 12 siswa. Ujian berlangsung dari tanggal 22 sampai tanggal 26 ini, Alhamdulillah semua berjalan lancar. Pak Kadis Pendidikan sempat berkunjung menyapa langsung dan turun ke ruang kelas ujian," terangnya.

Istri dari Ketua Yayasan Amami ini menandaskan, meskipun status sekolah ini swasta, namun mereka mampu menyesuaikan dengan sekolah-sekolah negeri di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' ini.

Menurutnya, berdasarkan hasil kesepakatan rapat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) beberapa waktu lalu, mereka memberlakukan pengawas silang dalam pelaksanaan UAS ini.

Dimana tambah dia, ada tenaga pengajar pada SD IT Harapan Kita diutus untuk mengawas di SD Negeri 8 Bula dan SD Negeri 6 Bula. Begitu juga sebaliknya, para guru dari SD Negeri 8 Bula dan SD Negeri 6 Bula ini ditugaskan mengawas di SD yang dia pimpin.

"Sekolah kami swasta tapi menyesuaikan dengan sekolah negeri lainnya. Atas hasil kesepakatan rapat K3S bahwa kita sama dengan sekolah lain, ada pengawas silang. Dua guru dari sekolah kami diutus untuk mengawas di sekolah lain dan kami menerima dua pengawas dari sekolah lain yang masuk ke sekolah kita," tandasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi