BERITABETA.COM, Bula — Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia memberikan bantuan berupa paket Sembilan Bahan Pokok (Sembako) dan modal usaha kepada para pedagang yang menjadi korban kebakaran di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) beberapa waktu lalu.

Selain Kemensos, Anggota DPR-RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku, F. Alimudin Kolatlena ikut memberikan santunan berupa uang tunai kepada para korban.

Anggota DPR-RI, F. Alimudin Kolatlena melalui salah satu staf ahli, Imran Kolatlena mengungkapkan, F. Alimudin Kolatlena sangat berkeinginan untuk hadir secara langsung untuk bertemu para korban kebakaran.

Imran mengaku, hendak berangkat ke SBT dengan menggunakan Trigana Air, tiba-tiba ada kendala dalam penerbangan, sehingga dia tidak bisa hadir bersama masyarakat di acara tersebut.

"Pak Ali sebenarnya ingin hadir langsung bertemu dengan bapak/ibu para korban semua. Tapi ada kendala pesawat, sehingga beliau menyampaikan permohonan maaf tidak bisa hadir di sini," ungkap Imran Kolatlena.

Ia membeberkan, sebanyak 19 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban kebakaran ini mendapatkan bantuan paket Sembako dari Kemensos sekaligus bantuan pemulihan usaha dalam bentuk buku tabungan kepada 12 KK dengan nominal Rp 5 juta per KK.

Sementara untuk 7 KK lainnya tambah dia, mereka menerima uang tunai secara langsung yang diberikan oleh Anggota DPR-RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku, F. Alimudin Kolatlena.

"Ada beberapa bantuan dari kementerian, yang pertama adalah uang tunai sebesar 5 juta kepada korban bencana kebekaran. Satu KK 5 juta untuk memulihkan usaha. 12 yang mendapatkan biaya pemulihan dari kementerian. 7 orang yang tidak mendapatkan pemulihan tapi ada santunan dari pak Ali. Ada juga berupa Sembako dari kementerian berjumlah 19 sesuai data yang kami miliki," bebernya.

Dia mengaku, bantuan yang diberikan Pemerintah Pusat (Pempus) bersama dengan Anggota DPR-RI ini tidak sebanding dengan kerugian yang dialami oleh masyarakat.

"Kita bersyukur ada sedikit ada santunan dari pemerintah pusat kepada bapak/ibu. Memang santunan yang diberikan oleh pemerintah tidak sebanding dengan kerugian yang dialami oleh bapak/ibu, namun kita bersyukur ada perhatian. Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal untuk usaha bapak/ibu," pungkasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi