BERITABETA.COM, Bula — Sejumlah jembatan darurat di ruas jalan Bula - Masiwang - Airnanang, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku mengalami kerusakan parah.

Kondisi ini mendapat atensi keras dari Ketua Komisi A DPRD Kabupaten SBT M. Umar Gasam dalam rapat paripurna pembukaan masa persidangan ketiga tahun sidang 2023 dan rapat paripurna penutupan masa persidangan kedua tahun sidang 2023 yang digelar pada Rabu (06/09/2023).

Gasam mengungkapkan, setiap ada kerusakan pada sejumlah jembatan darurat pada ruas jalan ini, masyarakat setempat bergotong royong untuk memperbaiki secara swadaya.

"Ada beberapa jembatan yang setiap ada kerusakan itu masyarakat yang bergotong royong untuk swadaya. Malu pak, kita malu pak," ungkap M. Umar Gasam di hadapan Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur.

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) II ini sangat menyayangkan, padahal jembatan-jembatan darurat ini paling sering dilewati para pejabat saat melakukan perjalanan ke Bandar Udara (Bandara) Kufar dan sejumlah kecamatan di wilayah itu.

"Okelah kalau saudara bupati jarang lewat bandara kufar. Tapi kita ini, DPRD, Kepala Dinas dan saudara wakil bupati ini saban hari pak. Saban hari kita lewat ke bandara (Kufar), ke Tutuk Tolu sana. Apakah kita tidak malu?," tanya Gasam.

Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini berujar, pada beberapa waktu lalu dia bersama Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres SBT) Muhammad Musaad dan sejumlah anggota DPRD setempat melewati jembatan darurat itu.

Ia mengaku, hampir mereka tidak bisa melewati jembatan darurat pada ruas jalan nasional itu lantaran mengalami kerusakan parah.

Untuk itu, dia menyarankan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) SBT untuk menyurati Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Maluku untuk meminta rangka besi atau jembatan Bailey untuk dilakukan penanganan.

"Terakhir saya sama saudara Wakapolres dan beberapa teman-teman DPRD, hampir tidak bisa lewat jembatan. Padahal pak wakil ini saban hari lewati jembatan itu, apakah kita tidak punya hati? Surati itu Balai (BPJN), minta besi yang tidak dipakai lalu kita bikin, jangan cuma diam," pungkasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi