BERITABETA.COM – Duka mendalam kini dirasakan seanteru warga di Tanah Air, menyusul salah satu armada kapal selam milik TNI AL, KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam dengan 53  awaknya gugur.

Dari 53 awak kapal tersebut, ada nama Letkol Laut (P) Heri Oktavian sebagai Komandan KRI Nanggala yang ikut gugur dalam kapal selam yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) pagi tersebut.

Heri menjabat sebagai komandan KRI Nanggala-402 sejak 2020. Sebelum menjabat sebagai komandan KRI Nanggala-402, Heri Oktavian lebih dulu menjabat sebagai Komandan Sekolah Awak Kapal Selam (Dansekasel) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus), Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kodiklatal.

Saat dilantik sebagai Dansekasel pada November 2019, pangkatnya masih Mayor Laut (P) Heri Oktavian, M.Sc.  Ia menggantikan Komandan Sekasel sebelumnya,  Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana, S.M.

Sebelum gugur, Surat Perintah Nomor Sprin/150/IV/2021 memerintahkan agar Heri Oktavian bersama 52 awak lainnya menjalankan tugas dalam rangka latihan penembakan torpedo SUT.

Ia tercatat pernah menghabiskan masa kecilnya di Kota Metro, Lampung. Orang tuanya, hingga kini masih tinggal di Metro.

Letkol Heri Oktavian lahir di Pangkal Pinang, 18 Oktober 1978. Kemudian kini menetap di RT 02, RW 04, Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya. Ia bahkan diketahui menjabat sebagai ketua RT yang dikenal baik dan tegas.

Heri bukan prajurit biasa, dia diberi mandat menjadi komandan kapal buatan Jerman yang telah beroperasi sejak 1981 tersebut. Heri tak langsung didaulat menjadi komandan dari salah satu dari lima kapal selam Indonesia. Sebelumnya Heri pernah pula menduduki jabatan lain.

Dikutip www.viva.co.id, KRI yang dinahkodai Letkol (P) Heri Oktavian merupakan kapal selam buatan Jerman tahun 1978 dari galangan Howaldtswerke- Deutsche Werft (HDW) yang telah diakuisisi ThyssenKrupp Marine System (TKMS) sebagai Holding Company.

KRI Nanggala-402 merupakan satu dari 5 kapal selam yang dimiliki oleh armada TNI Angkatan Laut RI. Letkol Laut (P) Heri Oktavian, merupakan perwira menengah yang mencatat banyak prestasi dalam perjalanan karir militernya.

Lulusan Akademi Angkatan Laut 2002 ini sempat menjabat sebagai komandan Sekolah Awak Kapal Selam atau Dansekasel di Pusat Pendidikan Khusus sejak November 2019.  Heri dilantik menjadi komandan KRI Nanggala-40 pada 2020.

Heri Oktavian memiliki kemampuan  berbahasa Jerman dengan baik. Keahlian ini ia dapatkan saat menempuh pendidikan Sekolah Komando dan Staf Internasional di Hamburg Jerman atau dikenal dengan Fuehrungsakademie der Bundeswehr selama 2 tahun.

Heri dan dua rekannya dari Angkatan Darat dan Udara tiba di Jerman pada Agustus 2017. Selama 2 semester, Heri Oktavian yang saat itu masih berpangkat Mayor, bersama 2 rekannya tersebut belajar bahasa Jerman secara intensif di kota Huerth. Tepatnya di Bundessprachenamt atau Pusat Bahasa Militer Jerman.

Setelah lulus sekolah Bahasa, Heri menempuh pendidikan Sesko atau Sekolah Komando dan Staf Bundeswehr Jerman, Fuehrungsakademie der Bundeswehr,  di kota Hamburg.

Sesko Internasional ini diikuti oleh perwira-perwira terpilih dari seluruh dunia. Heri menyelesaikan Sesko Jerman pada Juni 2019, lalu kembali ke Tanah Air.

Selama berada di Jerman, Heri Oktavian sempat mengikuti berbagai kegiatan militer terutama Angkatan Laut Jerman yang bersifat perkenalan, pendalaman  dan monitoring, untuk mendalami studinya.

Heri Oktavian juga sempat mengikuti upacara peringatan hari kemerdekaan RI di Wisma Duta Berlin pada 2017.

Saat itu ia berperan sebagai komandan kompi. Dimana saat itu inspektur upacara dijabat oleh Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman saat itu, Fauzi Bowo.

Letkol Laut (P) Heri Oktavian Heri tercatat menangguk sejumlah prestasi, salah satunya yakni keberhasilannya selama memimpin Sekolah Awak Kapal Selam (Sekasel) itu.

Komandan Sekasel adalah unsur pelaksana di lingkungan Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) yang bertugas membantu Komandan Pusdiksus menyelenggarakan pendidikan pengembangan profesi lingkup sekolah yang bersangkutan.

KRI Nanggala yang dipimpin oleh Heri pada Rabu (21/4) dinyatakan hilang kontak usai meminta izin menyelam untuk melaksanakan latihan penembakan torpedo SUT pada pukul 03.00 WIB.

Kabar duka pun menyelimuti, KRI Nanggala 402 telah terdeteksi oleh tim pencari. Kapal Selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam di kedalaman 838 meter perairan Bali dan seluruh awak kapal dinyatakan gugur.

"Kita berikan penghargaan kepada para prajurit Hiu Kencana di Nanggala," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (25/4/2021).

TNI Angkatan Laut, kata Yudo, akan memberikan kenaikan pangkat bagi 53 awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang dinyatakan telah gugur di perairan utara Bali.

Yudo mengatakan pengajuan penghargaan tersebut akan diusulkan secara berjenjang. Mulai dari Panglima TNI hingga Presiden Joko Widodo (BB-RED)