BERITABETA.COM, Ambon  - Suksesnya peresmian proyek revitalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pulau Tiga, turut membangkitkan semangat PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) untuk terus menggencarkan upaya dedieselisasi.

Seperti yang diketahui, terdapat 164 sistem kelistrikan yang menyebar di wilayah kerja PLN UIW MMU. Sistem kelistrikan ini dijalankan degan menggunakan bauran energi, berupa; Bahan Bakar Minyak sebanyak 93.40 persen, Batubara 6.60 persen, dan Surya masih di bawah angka 1 persen hingga Desember 2023.

Pada 2024 ini, PLN mengupayakan proses dedieselisasi 27 sistem keslistrikan menjadi PLTS Hybrid.

PLTS Hybrid ini merupakan sumber listrik yang dihasilkan panel surya kemudian dapat digabungkan dengan sumber listrik dari PLN.

“Dengan menerapkan rencana ini, banyak keuntungan yang bisa diperoleh. Baik dari sisi anggaran, kebersihan lingkungan, keberlanjutan dan lainnya,” kata General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula saat mempresentasikan rencana PLN UIW MMU dalam kegiatan Focus Group Discussion yang digelar Pusat Analisis Anggaran dan Akuntabilitas Keuangan Negara Badan Keahlian Dewan Sekretariat Jenderal DPR RI, Senin (13/5/2024) kemarin.

Awat menyontohkan kondisi geografis Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Dalam upaya pemerataan akses listrik di kedua provinsi kepulauan ini, selalu diperhadapkan dengan medan yang tak mudah. Baik dari akses transportasinya, maupun tantangan cuaca di lapangan.

Distribusi infrastruktur maupun material pendukung sistem kelistrikan menjadi lebih bengkak dari sisi pembiayaan, belum lagi eksploitasi potensi alam yang tidak ramah lingkungan.

Transformasi penggunaan energi fosil ke listrik ini menjadi agenda besar PLN UIW MMU tahun ini. Hal ini tentu saja sejalan dengan upaya pemerintah untuk menghadirkan energi bersih bagi masyarakat menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Awat berharap, dalam prosesnya, implementasi program dedieselisasi atau pengembangan pembangkit EBT di Provinsi Maluku dan Maluku Utara dapat berjalan dengan baik.

“Untuk itu, kami meminta dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah, investor, hingga masyarakat untuk saling gandeng mewujudkan impian kita bersama dałam menghadirkan listrik yang berkeadilan di Maluku dan Maluku Utara,” harap Awat.

Adapun kunjungan dengan tema ‘Transformasi Penggunaan Energi Fosil ke Listrik’ ini digelar selama tiga hari, yakni 13 hingga 15 Mei 2024. Dihadiri Tim APBN yang terdiri dari; Ketua Analisis APBN, Adhi Prasetyo Satriyo Wibowo; Anggota Analisis APBN, Dwi Resti Pratiwi dan Evita Luluh Zahara; Anggota Pengelola Data, Endang Seruni dan Rama Wardiansyah.

Kunjungan ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi bauran energi di PLN UIW MMU dan sejauh mana implementasi maupun rencana pembangunan EBT akan direalisasikan.

"Kemarin kita telah meresmikan PLTS yang ada di Pulau Tiga, hal ini menunjukan bahwa kita sangat mendukung kebijakan Pemerintah dalam upaya melakukan transisi energi sehingga akan kita gencarkan lagi realisasi pembangunan EBT secara bertahap yang disesuaikan dengan kondisi maupun potensi daerah yang dimaksud," tambah Awat.

Adapun pihak PLN sendiri dihadiri oleh General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula, Senior Manager Perencanaan, Wahidin, Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan, Maman Sulaeman beserta tim dari Bidang Perencanaan maupun Niaga PLN UIW MMU.

"Selain adanya pembangunan pembangkit EBT, kami juga tidak lupa menggencarkan adanya gaya hidup baru, yakni electrifying lifestyle seperti penggunaan kendaraan listrik yang semakin marak di masyarakat,” ungkap Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan, Maman Sulaeman.

Terhitung sebanyak 5 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang telah kami sediakan di Maluku dan Maluku Utara, sehingga hal ini menjadikan kami semakin berkomitmen dalam upaya menurunkan emisi dan memilih menggunakan energi yang ramah lingkungan (*)

Editor : Redaksi