Puluhan Tenaga Kesehatan [Nakes] dan Tenaga Pengajar atau Guru yang menjabat sebagai karateker desa di Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] bakal dikembalikan tahun ini ke tempat tugas masing-masing.
Ihwal itu tergantung dari hasil uji coba proses belajar tatap muka di sekolah yang mana akan diterapkan dalam waktu dekat di tiga SMP di kota manise tersebut.
Asesmen dilaksanakan sebagai bagian dari metode untuk mencari aparatur sipil negara atau ASN, yang memiliki kompetensi sesuai amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemkot Ambon mengusulkan sebanyak 400 formasi untuk seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Usulan itu lebih banyak diprioritaskan untuk tenaga guru dan kesehatan.
Untuk menjawab kebutuhan guru di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) SBT menggandeng Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.
kualitas pendidikan harus didukung oleh guru dan kepsek yang berkualitas pula. Karena Sebab membangun kompetensi, harus ada guru yang bagus. Guru yang berkualitas berawal dari kepala sekolah yang berkompeten.
Penempatan tenaga guru di Provinsi Maluku dinilai belum merata, sehingga menjadi problem bagi dunia pendidikan di daerah ini. Ketimpangan ini masih saja ditemukan terjadi.
Sekretaris Komisi C DPRD Seram Bagian Timur (SBT) Fadli Salim Elbetan mengakui banyak sekolah di Kabupaten SBT masih mengalami kekurangan tenaga guru mata pelajaran. Kekuarangan ini, berakibat pada tidakmaksimalnya proses belajar mengajar di sejumlah sekolah.
Sekelompok pemuda dan mahasiswa asal Pulau Panjang itu mendatangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Maluku dan bertatap muka dengan Kepala Disdikbud M. Saleh Thio, Senin (16/12/2019).