Target Capaian PIN Polio 95 Persen, Pemkot Ambon Matangkan Pelaksanaannya
BERITABETA.COM, Ambon — Pada tahun 2024 ini Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menargetkan capaian Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio menjadi 95 persen.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, drg. Wendy Pelupessy dalam rapat konsolidasi yang dipimpin Pj. Walikota Ambon, Dominggus N. Kaya di ruang rapat Vlissingen, Balai Kota, Jumat (12/7/2024).
Pelupessy menerangkan, jumlah estimasi yang akan diimunisasi sebanyak 47.309 anak yang akan dicanangkan oleh Penjabat (Pj) Walikota Ambon pada 23 Juli 2024 di dua lokasi berbeda.
"Progam ini sendiri akan dicanangkan oleh Pj. Walikota pada tanggal 23 Juli di dua lokasi berbeda yakni di Kompleks SD P&K Jalan Pattimura dan di Puskesmas Desa Hunut/Durian Patah, Kecamatan Teluk Ambon," ungkap drg. Wendy Pelupessy.
Pj Walikota Ambon, Dominggus N. Kaya mengungkapkan, target imunisasi ini adalah anak usia 0-7 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
"Target imunisasi ini adalah anak usia 0 - 7 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya, itu berarti semua posyandu dilakukan PIN dan di sekolah Dasar (SD) terutama di kelas 1 dan mungkin juga di kelas 2," ungkap Dominggus N. Kaya.
Dominggus menandaskan, pelaksanaan rapat tersbut selain untuk konsolidasi kesiapan stakeholder, namun juga untuk pemutahiran data anak-anak yang akan diimunisasi.
Dia mengaku, data untuk Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sudah siap, namun pada Sekolah Dasar (SD) belum tuntas.
"Di puskesmas dan posyandu data sudah siap, tapi SD belum tuntas, ada 51 sekolah yang belum masukan data, sehingga kita perlu kerja keras, inisiasi lagi guna mendapatkan data tersebut, agar Dinas Kesehatan dapat menyiapkan micro planning berapa kebutuhan real kita," akuinya.
Untuk menyukseskan program ini, dia menghimbau kepada para orang tua untuk turut berpartisipasi dalam program ini dengan membawa anak-anak mereka untuk diimuniasi, sebab penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan dapat menyebabkan cacat seumur hidup.
"Imunisasi ini tidak berbahaya dan tidak ada dampak bawaan, sebab hanya diberikan dengan cara diteteskan ke mulut anak, sehingga saya himbau para orang tua untuk dapat bekerjasama membawa anak-anaknya untuk diimunisasi," imbaunya. (*)
Editor : Redaksi