Antara lain meminta Dinas Pertanian Kabupaten dan kota untuk mengatasi Inflasi komoditas pangan yakni Cabai dan Bawang Merah. Apalagi, bapak  Gubernur  telah mengeluarkan SE ke Bupati dan Walikota untuk  gerakan tanam Cabai dan Bawang, kata Tauda, Rabu (24/8/2022).

Selain itu, dua komoditas lainnya tengah ikut dikembangkan yakni  komoditas Jagung dan Kedelai.

Menurut Tauda, usulan Provinsi Maluku pada tahun ini untuk komoditas Jagung telah disetujui luasan lahan sebesar 5000 hektar yang akan masuk dalam APBN Perubahan.

"Surat Keputusan Calon Penerima dan Calon Lokasi (SK CP/ CL)  dari Kabupaten Kota  sudah diserahkan 5.000 hektar, yaitu Malteng 1.000 hektar, SBT 1.000 hektar,  SBB 500 hektar,  Buru 500 hektar, Malra 1.500 hektar, dan Kota Tual 500 hektar," jelasnya.

Ia menambahkan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah meminta kabupaten dan  kota penerima bantuan jagung untuk melakukan perbaikan SK CP/CL [calon petani, calon lahan] sesuai Juknis.

Sementara komoditas Kedelai, lanjut dia, diusulkan 5.000 hektar ditampung dengan catatan,  benih sedang disiapkan.

Dikatakan SK CP/CL yang masuk seluas 4.750 hektar. Pemerintah Pusat minta daerah menyiapkan  benih dan pasar, sehingga masih dalam koordinasi dengan penyedia bibit, karena tidak tersedia di Maluku.

“Demikian juga dengan pasar, dalam koordinasi dengan Kementan, kami berharap Kementan dapat memfasilitasi untuk penyediaan bibit dan pasar, sehingga program ini segera terlaksana,"pungkasnya (*)

Editor : Redaksi