BERITABETA.COM, Jakarta – Setelah 4 hari mengalami gangguan, Telkom Group berjanji akan memberikan kompensasi kepada pelanggan Indihome akibat adanya gangguan pelayanan pada sistem komunikasi kabel laut JaSuKa (Jawa-Sumatera-Kalimantan) ruas Batam-Pontianak.

Kepastian kompensasi ini diungkapkan oleh Vice President Marketing Management Telkom, E. Kurniawan. Pemberian akan disesuaikan dengan ketentuan pada kontak berlangganan.

"Bagi pelanggan IndiHome yang terdampak, tentu kami akan memberikan kompensasi sesuai dengan ketentuan pada kontrak berlangganan masing-masing pelanggan," jelas E. Kurniawan dalam keterangan resminya, Kamis (23/9/2021).

Dia menambahkan kenyamanan pelanggan jadi fokus perusahaan. Per 20 September layanan sudah bisa digunakan untuk learning from home dan work from home.

Telkom juga melakukan pengalihan routing layanan ke network lain. Saat ini juga sedang berfokus untuk mempercepat perbaikan kabel laut JaSuKa tersebut.

"Kenyamanan pelanggan adalah fokus utama kami. Dan sejak tanggal 20 September Layanan telah dapat digunakan untuk kegiatan LFH dan WFH pelanggan. Tentunya Telkom pun tidak menginginkan terjadinya gangguan kabel laut yang mengakibatkan penurunan kualitas yang dirasakan pelanggan," ujarnya.

“Kami telah mengalihkan routing layanan ke network lainnya dan saat ini fokus untuk mempercepat perbaikan kabel laut JaSuKa serta memberikan win win solution bagi pelanggan,”jelasnya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga terkait dengan pembayaran tagihan IndiHome, Telkom akan memberlakukan kebijakan bebas denda dan pengunduran batas akhir pembayaran hingga 25 September 2021.

Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono mengatakan proses perbaikan berlangsung sekitar satu bulan. Ini dimulai dengan persiapan yakni penyiaran cableship yang dioperasikan menuju titik gangguan untuk melakukan penambangan, penyiaran peralatan dan kelengkapan yang diperlukan.

Pujo juga menyebut proses peningkatan kualitas layanan bertahap akan diutamakan pemenuhan kebutuhan untuk bekerja dan belajar dari rumah.

"Kami tetap mengutamakan aplikasi video conference untuk WFH (Work From Home) dan LFH (Learn From Home) mengingat saat ini kebutuhan untuk pendidikan sedang menjadi prioritas," jelasnya (*)

Editor : Redaksi