BERITABETA.COM, Ambon – Yayasan Anak Bangsa (YAB) 11 Provinsi Indonesia Timur merencanakan sebuah program di bidang kesehatan berupa pembangunan rumah sakit swasta di Maluku.

Hal itu disampaikan Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) YAB 11 Provinsi Indonesia Timur, Lamberth Miru, dalam acara pembagian uang kompensasi senilai Rp 5 juta kepada 205 orang penerima, berlangsung di Ambon, Selasa (10/11/20)

“Jika kita punya rumah sakit dengan fasilitas yang lengkap, orang akan datang berobat ke sini,” kata Lamberth Miru di depan ratusan relawan dan simpatisan YAB dari 11 Provinsi di Indonesia Timur.

11 Provinsi itu yakni Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bali.

Provinsi Maluku yang karakteristik wilayahnya terdiri dari gugusan pulau, dengan luas lautan mencapai 92 persen dari total luas keseluruhan, menyebabkan akses antar pulau harus menggunakan kapal laut.

Praktis, masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan tidak bisa “memaksa” dilayani secara cepat dan tepat, lantaran akses laut yang lambat. Di tambah lagi, rumah sakit dengan peralatan yang memadai hanya berada di ibu kota Provinsi, yakni Ambon.

Kondisi ini menyebabkan Yayasan Anak Bangsa, suatu lembaga swasta yang bergerak di bidang kemanusiaan, berinisiatif membangun rumah sakit di Provinsi Seribu Pulau, Maluku. Pembangunan rumah sakit itu akan menjadi salah satu program kerja lembaga tersebut, ke depan.

“Tapi saat ini, kita fokus dulu menyelesaikan hak-hak internal yayasan, antara lain biaya kompensasi Rp 200 juta per orang dan kesejahteraan anggota tim dan para relawan,” kata Miru, usai pemberian kompensasi biaya tiket dan akomodasi senilai Rp 5 juta kepada 205 anggota YAB.

Pemberian kompensasi Rp 5 juta itu merupakan momen perdana bagi Yasasan Anak Bangsa dalam menggunakan keuangannya, setelah dirintis lebih dari delapan tahun lalu, di Ambon.

Lamberth Miru mengatakan, pihaknya merencanakan, akan menyerahkan kompensasi lagi senilai Rp200 per orang kepada 350 anggota dan relawan YAB, pekan depan.

“Pasca momen pemberian kompensasi Rp 200 juta per orang, akan kami layani hak-hak 3.458 orang relawan dari Provinsi Maluku. Jumlah pesangon mereka sebesar Rp 25 juta per orang, maka total uang yang kami siapkan nilainya Rp 87,300 miliar, khusus untuk relawan Provinsi Maluku,” ungkap Miru.

Dikatakan, setelah semua relawan Maluku terpenuhi hak-haknya, pihaknya akan beralih ke provinsi lainnya, mulai dari Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Selawesi Selatan  dan seterusnya hingga NTT.

Total keseluruhan relawan yang tersebar di 168 kabupaten/kota di 11 Provinsi  Indonesia Timur itu mencapai 13.000-an orang.

“Jika tidak ada kendala, mungkin hingga awal tahun 2021 baru bisa selesai (urusan hak-hak internal YAB), sehingga program kerja bantuan langsung tunai yang Rp15 juta per kepala keluarga bisa dijalankan setelah awal tahun,” kata Miru.

Dia berharap, pihak-pihak yang selama ini menyimpan perasaan  antipati, tidak suka dan tidak percaya kepada Yayasan Anak Bangsa, dapat bersatu dengan mereka bersama-sama membangun Indonesia.

“Marilah selaku orang basudara (bersaudara, Red) kita bergandengan tangan untuk membangun Maluku, membangun Indonesia,” pungkasnya.

Sebelumnya, saat membuka acara yang bertema “penggunaan perdana keuangan Yayasan Anak Bangsa” itu Ketua DPP YAB 11 Provinsi Indonesia Timur, Yosefa Jenalia Kelbulan menceritakan bagaimana perjuangannya merintis lembaga tersebut.

Mulai dari menjual segala yang dia punya hingga mengorbankan (baca : tidak mengurus) keluarga, hanya demi mementingkan kepentingan YAB.

“Banyak isu berkembang, segala macam fitnahan, cemoohan, bahkan ancaman pembunuhan hingga dipenjarakan, tapi saya tetap senyum, saya hadapi. Akhirnya saya bisa berhasil sampai saat ini,” ungkap Yosefa Jenalia Kelbulan.

Pemberian biaya kompensasi Rp 5 juta kepada 205 orang penerima berlangsung secara tertib dan lancar, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, yakni mencuci tangan sebelum masuk ke lokasi acara, menggunakan masker, dan menjaga jarak.

Pihak YAB mengeluarkan dana senilai Rp 1,025 Miliar untuk pembagian kompensasi tersebut (BB-ENY)