BERITABETA.COM, Namlea – Langkah Wakil Bupati Buru, Amos Besan SH di seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) terhenti  di tengah jalan, karena telat datang ke lokasi test. Namun Amos berbesar hati dan turut mendoakan agar Mantan Bupati Malra, Herman Koedoebun SH, MH lolos di seleksi Capim KPK.

“Pansel kasih gugur karena terlambat satu jam lebih di tes sesi pertama multiplcois 70 soal,” kata Wakil Bupati Buru, Amus Besan SH kepada  wartawan, Selasa siang (23/7/2019).

Menurut Amos , aturan Pansel LPK, test mulai jam 08.00-09.30 WIB. “Beta (saya) datang terlambat, jadi masuk jam 09.03 WIB. Akhirnya hanya 25 menit selesaikan soal test. Tapi  sudah dicatat sebagai peserta terlambat,”lugas Amos.

Walau terlambat di test sesi pertama, Amos mengaku tetap diperbolehkan ikut test sesi kedua pukul 10.00 s/d pukul 13.00 WIB.  “Pembuatan makalah bagus,  tetapi sudah kena pelanggran gugur otomatis karena terlambat tadi,”akuinya lagi.

“Beta gugur karena masalah terlambat waktu. Bukan karena nilai uji kompetensi bang,”tambah Amos kepada beritabeta.com.

Meski demikian, Amos mengaku menjadikan hal  ini sebagai pengalaman berharga. Ia bertekad akan mengikuti tes Capim KPK periode berikutnya.

“Harus disiplin waktu dan persiapan segalanya sebelum menghadapi hari H testnya,”imbuh Amos.

Amos berharap pula agar Mantan Bupayi Malra, Herman Koedoebun yang masih terus lolos, nanti bisa lolos menjadi Pimpinan KPK.

“Harapan beta agar Pak Herman  Koedoebun bisa lolos jadi pimpinan KPK mewakili putra Maluku,  sebab Pak Herman juga mantan jaksa, punya ilmu dan kemampuan yang sudah teruji di bidang penyidikan dan penuntutan.Kemudian beliau juga orang yg bersih dari KKN,” puji Amos.

Sementara itu, ajudan Wabub, Rusli Warnangan menceritakan alasan Amos terlambat datang ke tempat test, karena kesalahan melihat lokasi tes.

Alih-alih datang ke Gedung Pusdiklat Kemensetneg, ternyata Amos dan ajudannya Rusli Warnangan  mendatangi Gedung Kemensetneg yang terletak di Jakarta Pusat.

“Waktu itu kita baru sampai di Jakarta Rabu sore. Lalu, Pak Amus langsung istirahat dan mempersiapkan diri untuk test dan saya diminta menemani pada hari pelaksanaan test. Kita datang ke Gedung Kemensetneg jam 6,”cerita Rusli Warnangan.

Ternyata lokasi test di Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara, Cilandak, sehingga Amos dan ajudannya harus berbalik menuju ke gedung tersebut.

Namun terhambat kemacetan dan juga jarak tempuh dari gedung Kantor Kemensetneg dan  Pusdiklat Kemensetneg, menyebabkan Amos telad datang ke sana. (BB-DUL)