BERITABETA.COM, Ambon – Wakil Gubernur Maluku (Wagub) Abdullah Vanath menyampaikan permohonan maaf atas pernyataanya yang menuai pro kotrak di tengah publik.

Pernyataan Vanath itu disampaikan usai rapat Pengendalian Inflasi Daerah (PID) saat konferensi pers di Loby Lantai 2 Kantor Gubernur Maluku, Rabu (5/3/2025)

Dalam penjelasannya terkaiit inflasi di daerah,  Vanath menyebut  “Orang Islam siang tidak makan dan tetapi malam makan banyak”, sehingga menimbulkan kritik di masyarakat.

Atas kritikan yang disamapikan masyarakat, Vanath menyampaikan promohonan maaf.  Hal tersebut disampaikan Wagub di ruang kerjanya pada Senin (10/3/2025).

Ia pun mengaku dirinya bersama Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa tidak antikritik, karena baginya pemerintahan yang kuat adalah pemerintahan yang diawasi termasuk oleh civil society.

“Sejak kemarin ada pemberitaan yang cukup heboh terkait dengan wawancara beberapa saat yang lalu, dan hari ini saya katakan bahwa itu baik. Kritik dan koreksi itu baik, agar supaya Gubernur dan Wakil Gubernur juga hati-hati di dalam bekerja termasuk juga dengan membuat statement, di awal pemerintahan kami sudah ada yang secara ketat mengawasi,” ujarnya.

Vanath pun meminta kepada masyarakat untuk memahami pernyataan yang disampaikan itu jangan hanya sepenggal, karena pernyataan itu dalam satu rangkaian diawali dengan rapat yang dipimpinnya yakni Tim Pengendalian Inflasi, yang dilanjutkan dengan konferensi pers.

“Jadi tema utamanya adalah inflasi, soal orang Islam siang berpuasa dan malam makan banyak, itu sebenarnya sebuah contoh.  Tapi kalau misalnya itu dianggap salah, ya tidak apa-apa masih dalam Bulan Suci Ramadan, saya minta maaf kalau misalnya itu melukai, tetapi di atas itu semua, saya selalu mengingatkan begini, dengan kebijakan efisiensi secara Nasional, itu bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi kita melemah,” jelas Wagub.

Vanath menambahkan, jika ada umat Muslim yang menanggapi statement itu secara berlebihan, sekali lagi dirinya minta maaf, tetapi sebagai pimpinan di daerah selalu ia mengingatkan, agar kita berusaha hidup hemat.

“Efisiensi secara nasional berakibat cukup besar, dana transfer di 11 Kabupaten/Kota termasuk di Pemerintah Provinsi, juga mengalami penurunan yang cukup tajam, itu memungkinkan terjadinya pelambatan pertumbuhan ekonomi, oleh karena itu saya ajak kita semua untuk berhemat termasuk didalam Bulan Suci Ramadan sampai Lebaran 1446 Hijriah, bahkan setelah itu, mari kita berusaha untuk hidup hemat,” ajak Vanath.

Menutup wawancaranya, Vanath mengucapkan, selamat menjalankan Ibadah Puasa mohon maaf lahir dan batin (*)

Pewarta: Febby Sahupala