Wabah Corona dan Opsi Solutif Bagi Pemprov Maluku
Oleh : Amirudin Dawan (Staf Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kabupaten Buru)
Akhir-akhir ini wabah virus Corona (Covid-19) cukup mendapat ekspose media yang luar biasa. Kasus ini cukup menyita perhatian publik. Hampir semua media massa baik online maupun cetak memberitakan betapa parahnya serangan virus mematikan ini. Isunya bahkan menjadi tranding topik.
Hal serupa juga terjadi di media sosial, semua informasi juga ditampilkan serba corona. Di Indonesia sendiri, kasus ini mengalami tren peningkatan yang cukup signifikan. Per Rabu 25 Maret 2020, tercatat kasus yang sudah terkonfirmasi mencapai 790 pasien yang dinyatakan positif. Dengan rincian 58 diantaranya meninggal dan 31 sembuh.
Data ini belum termasuk status Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Kondisi ini menjadi alarm untuk pemerintah agar secepatnya mengambil langkah taktis dan cepat. Sebab, kelihatannya penanganan COVID-19 oleh Pemerintah Pusat terkesan kurang responsif (tanggap), tapi reaktif (panik, lambat).
Berdasarkan data yang ada, kasus Corona telah tersebar hampir di sebagian besar wilayah Indonesia. Terdapat 24 provinsi di Tanah Air yang sudah terjangkit virus mematikan ini. Salah satunya adalah Maluku, dengan 1 kasus positif COVID-19.
Provinsi Maluku pun sudah ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona oleh Pemerintah Daerah Maluku. Hal ini diperparah dengan data jumlah ODP dan PDP di Maluku yang mengalami peningkatan. Ini artinya, langkah pencegahan dan penanganannya harus lebih serius.
Langkah Pemerintah Provinsi Maluku dalam upaya percepatan dan penanganan virus Corona perlu diapresasi, dengan sudah mengeluarkan surat edaran gubernur. Namun, Pemprov Maluku harus tetap waspada dengan menindaklanjuti kebijakan yang diambil.
Tentunya, harus terus berkordinasi untuk menempuh langkah lebih lanjut. Bila diperlukan harus mengambil sebuah langkah tegas, terkait hal ini. Pemprov Maluku perlu mencontoh kebijakan tegas yang sudah dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam penanganan kasus corona. Beberapa langkah yang penulis anggap harus ditempuh sebagai opsi solutif oleh Pemprov Maluku adalah sebagai berikut :
Pertama, Pemprov Maluku harus membentuk tim Satgas Patroli yang tugasnya membubarkan warga yang berkumpul atau nongkrong di luar. Opsi ini perlu dipertimbangkan mengingat karakter orang Maluku yang keras kepala (tukang malawang), maka tidak cukup hanya himbauan, perlu ada tindakan lebih tegas.
Kedua, tutup mall dan pusat-puast perbelanjaan, tempat rekreasi, cafe dan rumah-rumah kopi. Sebab, meskipun sudah disampaikan himbauan agar tetap berada di rumah, namun tetap saja masih banyak warga yang terlihat nongkrong di tempat-tempat tersebut.
Ketiga, sediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer di semua fasilitaš publik (pasar, kantor dan sebagainya).
Keempat, mengeluarkan kebijakan lockdown, khusus pada pintu-pintu masuk seperti pelabuhan dan bandara untuk membatasi kedatangan orang dari luar daerah yang masuk ke Maluku. Lockdown ini hanya diberikan pengecualiakn terhadap distribusi pasokan logistik (sembako), obat-obatan/APD serta bahan bakar minyak (BBM).
Opsi lockdown terhadap pintu-pintu masuk ini perlu dipertimbangkan, mengingat masih banyak warga yang melakukan perjalanan atau bepergian, melalui jalur melintas laut dengan kapal.
Kondisi ini tentu sangat beresiko terhadap peningkatan jumlah orang yang tertular, baik OPD maupun PDP dan pasien yang positif. Langkah ini sudah dilakukan oleh Pemprov Papua dengan menutup akses pelayaran dan penerbangan.
Dan terakhir, kelima, perlu kirannya Gubernur Maluku menginstruksikan kepada para kepala daerah agar mengarahkan tenaga medis di Puskesmas ada Pemerintah Desa untuk melakukan sosialisasi secara masif dan terstruktur dengan memasang spanduk himbauan terkait virus Corona di setiap desa.
Pada akhirnya kita semua berharap semua penanganan terhadap wabah virus Corona (COVID-19) ini ada pada kebijakan pemerintah dan kesadaran warga.
Untuk itu, keberhasilan dalam upaya pencegahan dan penangan virus Corona sangat bergantung kepada kerjasama antara Pemerintah Daerah dan warga. Kesadaran warga yang tinggi, merupakan kunci sukses menekan ganasnya wabah Corona di bumi Maluku yang kita cintai ini (***)