BERITABETA.COM, Bula — Warag Desa Gunak Kecamatan Kilmury, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku kini mulai menikmati listrik.

Salah satu warga Desa Gunak Ibrahim Kwairumaratu mengaku, setelah berpuluh-puluh tahun mereka hidup tanpa penerangan, kini masyarakat setempat mulai menikmati listrik.

Kwairumaratu yang juga sebagai inisiator gerakan 'Save Kilmury' itu mengungkapkan, listrik pada Desa Gunak sudah mulai menyala sejak pekan kemarin.

"Sudah, 3 hari," ungkap Ibrahim Kwairumaratu saat dihubungi beritabeta.com melalui pesan WhatsApp, Senin malam (13/11/2023).

Mantan Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon ini membeberkan, masyarakat setempat sangat bergembira lantaran sejak Indonesia merdeka hingga kini barulah mereka merasakan penerang dari PLN.

"Warga Negeri Administratif Gunak sangat bergembira karena dari Indonesia merdeka sampai saat ini barulah menikmati yang namanya PLN. Pada saat pihak PLN mengaktifkan lampu listrik, semua warga berteriak Katong sudah merdeka, merdeka, merdeka," bebernya.

Sementara itu, Manager PLN ULP Bula Risdam Ridwan mengungkapkan, pihak PLN telah menyelesaikan pemasangan meteran pada Desa Gunak dan dua anak dusun yakni Batu Mangar dan Ampera.

Ridwan menambahkan, selain di wilayah Kilmury, pemasangan meteran juga dilakukan di Desa Urung dan Ainena, Kecamatan Seram Timur (Sertim).

"Kemaren sudah selesai untuk Desa Urung, Desa Ainena, Gunak, Batu Mangar dan Ampera," ungkap Risdam Ridwan.

Ia membeberkan, pengaliran listrik pada sejumlah desa itu disuplay dari PLN Ranting Kiandarat. Saat ini lanjut dia, listrik pada beberapa desa itu sudah menyala.

"Sudah nyala semua. Ada yang dari bulan lalu, ada yang awal bulan ini," bebernya.

Dia menjelaskan, pemasangan listrik ini sebagian merupakan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari PLN dan jalur mandiri dari pelanggan.

Kendati demikian, dia tidak menyebut secara rinci berapa banyak rumah yang sampai saat ini dilakukan pemasangan listrik pada sejumlah desa di Kecamatan Kilmury dan Seram Timur itu.

"Ada yang bantuan BPBL dari PLN, ada yang mandiri. Untuk jumlahnya berapa banyak saya kurang hafal," jelasnya.

Risdam mengatakan, ada beberapa desa di pesisir pantai barat itu masih berproses, yakni Desa Akat Fadedo dan direncanakan termasuk Desa Mugisinis.

Dirinya menegaskan, PLN tetap berupaya untuk menerangi sampai ke seluruh pelosok negeri.

"Ada beberapa desa yang masih proses seperti Akatfadedo dan rencananya juga Mugisinis. Itu memang jad prioritas PLN untuk menerangi sampai ke pelosok," pungkasnya (*)

Editor : Azis Zubaedi