Widya Murad Datangi Lokus Stunting di Desa Ritabel – Lelingluan KKT
BERITABETA.COM, Tanimbar – Ancaman stunting alias gagal tumbuh serta serangan gizi buruk masih rentang terjadi di wilayah Maluku. Untuk menyelesaikan ihwal ini, selain menjadi kewajiban pemerintah menyelesaikannya, juga dibutuhkan adanya kesadaran dari orang tua dalam merawat dan memelihara anak-anaknya.
Berkaitan dengan hal itu, Widya Pratiwi Murad Ismail, istri Gubernur Maluku, kembali mendatangi lokasi stunting di Kecamatan Tanimbar Utara Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Sabtu (6/3/2021). Lokasi yang didatangi Duta Perangi Stunting (Parenting) ini adalah Desa Ritabel dan Desa Lelingluan, notabenya merupakan desa stunting.
Widya didampingi Enang Parenting Joice Fatlolon dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Maluku harus melintasi jalur darat dengan jarak tempuh kurang lebih 3,5 jam untuk tiba di Desa Ritabel. Seterusnya melanjutkan perjalanan ke desa Lelingluan dengan menggunakan katintin (motor tempel), dengan jarak tempuh kurang lebih 10 menit.
"Jauh ataupun dekat wilayahnya bukan menjadi alasan kita untuk tidak melihat kondisi anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Sebagai Duta Parenting, dan istri Gubernur serta ibunya anak-anak Maluku, saya merasa bertanggungjawab untuk terus berupaya memerangi stunting guna mewujudkan anak-anak kita yang cerdas, pintar, sehat, sehingga menjadi generasi yang unggul, dan berdaya saing," ungkap Widya.
Kesempatan mengunjungi posyandu anak-anak balita dan ibu hamil, momentum ini juga dimanfaatkan oleh Widya untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil dan orang tua balita.
Ia mengemukakan, penyebab stunting atau gagal tumbuh dari anak akibat dari kebiasaan pola makan dan pola asuh orang tua. Untuk memberantas masalah stunting, kata dia, hal tersebut harus dimulai dari diri sendiri ďan keluarga, dengan mencukupi asupan gizi seimbang pada 1.000 hari pertama kehidupan yakni, sejak hamil hingga anak berusia 2 tahun.
"Jika masalah gizinya tidak segera ditangani dengan baik, maka anak tersebut dapat mengalami stunting," jelasnya.
Widya yang juga Ketua TP PKK Provinsi Maluku ini menjelaskan, stunting bukan hanya masalah postur anak yang pendek saja, namun sangat berkaitan dengan erat dengan kecerdasan anak serta daya saing anak di masa depan.
Apalagi saat ini, pemerintah tengah fokus memberikan perhatian terhadap SDM Indonesia termasuk Maluku sejak dari dalam kandungan sampai masa emas. Karena dengan menyiapkan SDM yang unggul, maka cita-cita Indonesia menjadi negara maju dapat terwujud.
"Ibu-ibu mau kan anak-anaknya pintar, cerdas, bisa menjadi dokter, PNS. Untuk itu, mulai sekarang perbaiki pola makan dan pola asuh anak dengan mengkonsumsi makanan bergizi, untuk mempercepat berbagai upaya dalam memerangi stunting," ajak sembari menambahkan para orang tua, harus memanfaatkan kekayaan alam untuk bahan makanan.
"Laut kita kaya ikan. Ikan mengandung Omega 3 yang baik bagi pertumbuhan otak anak. Begitu juga sayur-sayuran, ada sayur kelor, katuk kaya nutrisi yang bisa di temui di lingkungan kita. Saya berharap para orang tua harus rajin untuk memasak makanan ini buat anak. Jangan biasakan memberi makan anak dengan makanan seperti mie instan, karena itu tidak sehat," tandasnya.
Selain asupan gizi bagi anak, Widya menyarankan, para ibu yang mempunyai balita agar rajin mengantar (anak) ke posyandu setiap bulan untuk memantau tumbuh kembang anak, dan memperoleh imunisasi dasar lengkap.
Widya juga berharap kepada para ibu hamil, agar rajin memeriksakan kandungan ke dokter atau posyandu, minimal 4 kali selama masa kehamilan.
"Setelah melahirkan, ibu harus memberikan Air Susu Ibu minimal 6 kepada bayi. Kenapa harus 6 bulan? karena ASI yang diminum oleh bayi kita sebagai antibody tubuh dalam memberikan perlindungan anak terhindar dari serangan penyakit. Jadi, ASI ekslusif selama 6 bulan wajib. Tidak ada alasan," tegasnya.
Tak hanya itu, para ibu hamil juga disarankan untuk selalu mengkonsmsi makanan bergizi. "Siapa yang tidak mau anaknya pintar. Semua orang tua pasti inginkan anaknya pintar, cerdas, jadi kebanggan keluarga, kebanggaan di desa. Untuk itu mulai sekarang konsumsi makanan sehat dan bergizi," tuturnya.
Selain masalah gizi, Widya juga mengimbau agar orang tua untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah dan lingkungan sekitar. "Biasakanlah dengan pola hidup bersih dan sehat. Karena itu salah satu faktor disamping kita harus menjaga makan makanan bergizi," ujarnya.
Selain mengunjungi langsung posyandu anak-anak balita dan ibu hamil, Widya juga berkesempatan memberikan sejumlah paket bantuan dari Pemerintah Provinsi Maluku kepada masyarakat.
Bantuan yang diberikan antara lain paket olahan ikan bagi anak balita dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Bibit sayur sayuran dari Dinas Ketahanan Pangan Provmal dan Alat peraga edukasi keluarga kepada Puskesma dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provmal.
Diketahui, sebagai komitmen perangi stunting, Jumat (5/3/2021) di Gedung Kesenian, Kota Saumlaki, telah dilangsungkan Rapat Koordinasi Perecepatan Penurunan Angka Stunting di Kabupaten KKT dan penandatanan Kesepakatan untuk membangun Komitmen dalam hal pencegahan pertumbuhan anak kerdil (Stunting) antara Enang Parenting KKT, Joice Fatlolon dengan Duta Parenting Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail di Gedung Kesenian, Kota Saumlaki.
Hadir dalam dua kegiatan tersebut, sejumlah pejabat terkait Pemprov Maluku dan KKT, Sekda KKT, tokoh agama, tokoh masyarakat serta kepala desa.
Usai penandatangan ini, Duta Parenting akan kembali ke Tanimbar untuk melihat kembali apakah terjadi keberhasilan penurunan angka Stunting di KKT. (BB-YP)