BERITABETA.COM, Ambon — Musisi asal Maluku, Zeth Lekatompessy tutup usia di kediamannya di Negeri Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon pada usia 81 tahun karena sakit.

Zeth lahir pada 4 Juni 1940. Zeth merupakan salah satu musisi dan penyanyi serba bisa asal Maluku yang  sukses menggebrak jagat musik Indonesia pada era keemasan penyanyi Titiek Puspa, Bob Tutupoly dan Broery Pesulima.

Sejak kecil, almarhum tekun berlatih karena cita-citanya memang ingin menjadi penyanyi professional. Berlatih dan menyanyi adalah aktivitas kesehariannya sejak kecil, di samping sekolah tentunya.

Dikutip dari RRI.co.id,  tahun 1964 adalah awal popularitas Zeth di blantika musik Indonesia, setelah mengikuti Bintang Radio dan Televisi di RRI Ambon.

Ia sukses menjadi juara pertama Kategori Hiburan atau Pop. Ia menjuarai ajang itu hingga 1976, dan pada 1976 pula, ia menjadi juara kedua Bintang Radio dan TV Tingkat Nasional.

Setelah tahun 1976, Zeth beralih ke kategori seriosa. Meski berganti aliran, dia mampu meraih juara nasional pada 1980. Rasa cintanya pada menyanyi membuat Zeth memilih berhenti sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Setelah tahun 1980, kariernya sebagai penyanyi melejit. Dia sering mendapat tawaran menyanyi di sejumlah tempat. Zeth antara lain menyanyi di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dua kali di antaranya di Istana Negara.

Zeth juga pernah ditunjuk menjadi satu dari lima penyanyi asal Maluku yang mewakili Indonesia dalam ajang Tournament of Roses di Pasadena, Amerika Serikat, 1992. Mereka membawa Indonesia untuk pertama kalinya memperoleh Piala Grand Marshall.

Atas kiprahnya di dunia musik tanah air, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengungkapkan, meninggalnya Zeth Lekatompessy membuat masyarakat Ambon dan Maluku kehilangan seorang musisi legendaris.

"Kami kehilangan musisi terbaik Maluku, di balik semua itu nilai yang dimiliki Bapa Teka betul- betul mengalir pada setiap musisi di Ambon," ujar Richard Louhenapessy di Ambon, Jumat (11/02/2022).

Walikota Ambon dua periode itu mengaku, Maluku memiliki sejumlah nama musisi yang dikenal di kancah nasional maupun internasional.

"Sebut saja almarhum Broery Pesulima, Bob Tutupoly, Glenn Fredly, Zeth Lekatompessy dan sejumlah musisi lainnya yang masih terus berkarya," katanya.

Sebagai bentuk pengakuan atas sumbangsih beliau kepada Ambon sebagai kota musik dunia, maka seluruh proses acara pelepasan hingga pemakaman akan ditangani Pemerintah Kota Ambon.

"Bentuk apresiasi kami atas sumbangsih bagi Kota Ambon, Sekretaris Kota telah berkoordinasi dengan pihak keluarga," katanya.

Secara terpisah, Sekretaris Kota [Sekot] Ambon Agus Ririmasse mengaku warga Kota Ambon hari ini berduka atas kepergian musisi Maluku Zeth Lekatompessy.

Agus berujar, semua karya dan sumbangsi terhadap musik Maluku, khususnya Kota Ambon akan terus dikenang.

"Musisi Maluku [The Legend of Music]. Karya-karyamu akan selalu dikenang. Keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan penghiburan dari Tuhan," ujar Agus Ririmasse (*)

Editor : Redaksi