17 Warga Buru Masih Terpapar Covid-19
BERITABETA.COM, Namlea – Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Buru, membenarkan bertambahnya satu pasien baru berinitial W (73), asal Desa Waelo, Kecamatan Waelata. Dengan bertambahnya satu pasien baru ini, maka masih ada jumlah kasus positif Covid -19 sebanyak 17 orang.
“Bila digabungkan dengan kasus pertama periode April hingga Juni, di Kabupaten Buru ditemui 24 Kasus positif Covid-19. Sebanyak 17 orang dalam perawatan, 6 orang telah sembuh dan 1 orang meninggal duni,” ungkap Jubir Satgas Covid-19, Kabupaten Buru, Nani Rahim kepada wartawan via WhatsApp Group Media Covid-19, Sabtu malam (20/6/2020).
Nani Rahim menjelaskan, pihaknya telah menerima hasil PCR dari lima sampel swab yang dikirim.
“Dari 5 sampel yang dikirim 3 orang masih positif, 1 orang kasus baru, dan 1 orang lainnya negatif. Kasus baru a.n. W (73 th) dari Kecamatan Waelata,”beber Nani Rahim.
Tiga pasien Covid-19 yang yang turut diswab, namun hasilnya kembali masih positif, antara lain HB, LR dan AA. Sedangkan tracing istri AA, hasil swabnya negatif.
Ditanya soal kasus baru di Buru ini, Nani Rahim lebih jauh memaparkan, kalau W masuk RSU Lala dengan penyakit radang paru-paru. Hasil rapid testnya non reaktif. Namun belajar dari berbagai kasus di banyak daerah, pasien W ini langsung diswab dengan 4 orang lainnya.
“Pada saat pengambilan sampel swab kepada 4 org, beliau juga diikutkan karena dari hasil foto thorax ada gambaran pneumonia. Hasilnya telah keluar dinyatakan posisif,”tutur Nani Rahim.
Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, pasca W dinyatakan positif, ia yang semula ditangani di ruang inyernis, sejak Sabtu telah dipindahkan ke ruang isolasi khusus pasien Covid-19.
Kabarnya, W telah dibawa oleh keluarga ke RS sebelum tanggal 12 lalu. Pada saat pertama masuk belum berstatus PDP, maka Satgas tidak diberi laporan.
“Pada saat masuk bukan PDP, setelah beberapa hari baru ditetapkan PDP. Diswab pada tanggal 12 Juni,” tandas Nani Rahim.
W yang hasil PCR positif ini ternyata bukan pelaku perjalanan. Namun ia rentan terpapar dari OTG carrier karena punya riwayat penyakit bawaan.
Setelah positif Covid-19, Satgas langsung men-tracing keluarga intinya dan sebanyak 6 orang akan diswab, Minggu (21/6).
“Keluarga W sangat kooperatif, besok 6 orang anggota keluarganya akan diswab,”ungkap Nani Rahim.
Beda keluarga W di Waelo dengan keluarga HB di Desa Seith, Kecamatan Teluk Kayeli. Ayah HB, La Julu Buton sempat menolak tenaga kesehatan untuk menswab keluarganya sebanyak 7 orang pada tanggal 16 Juni lalu.
Karena itu, Kadis Kesehatan, Anwar Prawira bersama Jubir Satgas Covid-19 dan aparat keamanan datang langsung ke Desa Seith, Sabtu.
“Di Seith hanya 2 orang yang besedia diswab yaitu ibu dan bapaknya HB. Itupun dengan berbagai pendekatan dan sedikit maksa,”kata Nani Rahim.
Diakuinya, dengan semakin kencangnya info hoaks terkait dengan Covid-19 lewat media sosial Facebook, dan dari mulut ke mulut membuat masyarakat menelan mentah-mentah berita bohong soal Covid-19, sehingga ada reaksi negatif saat tim kesehatan turun mendata dan lakukan tracing.
“Memang saat ini sangat sulit untuk meyakinkan masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan Covid-19. Menghadirkan aparat keamanan dalam penanganan kontak, justru semakin menambah antipati masyarakat terhadap petugas kesehatan,”ucapnya sedih (BB-DUL)