2 Tahun Camat Tak Berkantor, Warga Teluk Waru Palang Kantor Camat
BERITABETA.COM, Bula — Merasa dirugikan dengan tidak aktifnya kepala kecamatan [camat], sekelompok warga di Kecamatan Teluk Waru, Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT], Maluku, akhirnya melakukan aksi pemalangan terhadap gedung Kantor Camat Teluk Waru pada Senin 7 Maret 2022.
Aksi ini dilakukan Badarudin Kilbaren, salah satu pemuda di Kecamatan Teluk Waru bersama sejumlah rekannya.
Para pemuda ini marah, lantaran Camat Teluk Waru yang ditempatkan Pemerintah Kabupaten [Pemkab] SBT sudah dua tahun tidak pernah berkantor, sehingga aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes kepada Pemerintah Kabupaten [Pemkab] SBT yang dinilai acuh terhadap kelangsungan tata kelola pemerintahan di tingkat kecamatan.
"Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk protes kepada Pemkab SBT, karena kami menilai persoalan ini tak pernah dipikirkan. Pemkab terkesan acuh terhadap kelangsungan pemerintahan di kecamatan ini," kata Kilbaren kepada beritabeta.com di Bula, Selasa (08/03/2022).
Kilbaren menerangkan, selama dua tahun terakhir ini Camat Teluk Waru tidak pernah masuk kantor untuk menjalankan roda pemerintahan di tingkat kecamatan yang berada di sebelah timur Kota Bula itu.
"Upaya ini kami lakukan agar Pemkab SBT bisa melantik camat baru yang defenitif untuk melanjutkan roda pemerintahan di kecamatan," tegasnya.
Dia mengaku, pasca aksi pemalangan kantor kecamatan ini, pada siang tadi Sekretaris Kecamatan Teluk Waru bersama sejumlah staf dan aparat kepolisian telah mendatangi Kantor Camat untuk melakukan mediasi dengan masyarakat.
Kendati demikian, dia dan rekan-rekannya tetap bersih keras untuk tetap melakukan pemalangan kantor hingga ada penunjukan camat definitif di Kecamatan Teluk Waru.
"Tadi memang ada mediasi, tapi dari kami pemuda Kecamatan Teluk Waru menolak untuk dibuka palang. Bisa buka palang kalau ada camat defenitif," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian [Kabag] Tata Pemerintahan [Tatapem] Sekretariat Daerah [Setda] SBT, Ahmad Yasrah Mahathir Oei saat dikonfirmasi terkait hal ini mengungkapkan, aksi yang dilakukan masyarakat Kecamatan Teluk Waru itu dinilai sebagai bentuk aspirasi masyarakat.
Mahathir mengaku, aspirasi tersebut akan ditindaklajuti sebagai bahan masukan dan pertimbangan oleh Pemkab SBT untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya menempatkan camat definitif.
"Intinya aspirasi masyarakat Waru ini kami terima, kami akan follow up, sehingga ini menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi Pemda untuk dapat mengambil langkah-langkah selanjutnya untuk proses camat definitif," ungkap Mahathir (*)
Pewarta : Azis Zubaedi